COLOMBO, iNewsJatenginfo.id - Polisi di Sri Lanka menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para demonstran yang mencoba mendekati kantor presiden.
Massa menuntut Presiden Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri karena krisis ekonomi yang sedang berlangsung di negara itu.
Dilansir dari ABC News, aksi yang berujung ricuh itu terjadi pada Sabtu (28/5). Para pengunjuk rasa berkumpul untuk menandai hari ke-50 protes.
Massa berkemah di luar kantor Presiden Gotabaya Rajapaksa. Polisi membubarkan rapat umum dan menahan tiga orang sebentar sebelum membebaskan mereka.
Sri Lanka hampir bangkrut dan telah gagal membayar pinjaman luar negerinya.
Negara itu sedang berjuang melawan kekurangan akut akan barang-barang penting seperti gas untuk memasak, bahan bakar dan obat-obatan.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait