"Jerami sisa panen jangan dibakar, tapi disebar di lahan dan dibiarkan membusuk. Seorang ahli dari Unsoed mengatakan, satu hektare jerami memiliki nilai kandungan pupuk setara dengan Rp 1,7 juta rupiah. Ini sebenarnya cara kita untuk berhemat," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa Pemkab Purbalingga siap memfasilitasi pelatihan pembuatan pupuk organik, khususnya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan dibuat.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Bobotsari, Ito Ihdiarto, melaporkan bahwa Kecamatan Bobotsari memiliki lahan sawah seluas 1.042 hektare dan lahan kering seluas 570 hektare. Untuk lahan sawah umumnya bisa panen dua kali setahun.
"Ada yang sudah tiga kali, namun yang satu kali hanya Palawija," imbuhnya.
Ia menjelaskan beberapa kendala pertanian di Bobotsari, umumnya adalah akses irigasi atau debit air. Solusi yang dilakukan adalah kerja bakti bersama stakeholder untuk memperbaiki dan membersihkan saluran irigasi serta melakukan pompanisasi.
Dalam kegiatan Bupati Sambang Tani, juga diserahkan beberapa bantuan dari pemerintah antara lain: Hand Sprayer untuk Poktan Mulya Desa Limbasari, bantuan Irigasi Perpompaan untuk Poktan Sri Wijaya Desa Banjarsari, Screen House senilai Rp500.000.000 untuk Poktan Mardi Basuki Desa Pekuncen, Hand Sprayer elektrik untuk Poktan Mardi Rahayu Desa Pekuncen, dan bantuan bibit cabai untuk KWT Srikandi Desa Pekuncen.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait