JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary PT Sritex, Welly Salam mengungkap alasan terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal sebanyak 3.000 karyawan di perusahaannya memiliki tujuan yang jelas.
Tujuan tersebut adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaannya. PT Sritex hingga saat ini mempertahankan 11.000 karyawan.
“Ya benar, sepanjang tahun 2023 jumlah pengurangan karyawan adalah sekitar 3.000 orang sehubungan dengan program efisiensi untuk mendukung operasional dan kelangsungan usaha Perseroan,” ujar Welly pada saat dihubungi.
Ia juga menambahkan bahwa keputusan tersebut diambil lantaran menimbang kondisi perusahaan yang tengah bertahan pasca pandemi Covid-19.
Selain itu juga dipandang sebagai tantangan dari perusahaan dalam menjalankan operasionalnya.
"Pertimbangannya adalah menyesuaikan dengan kondisi usaha dalam rangka normalisasi post Covid-19 yang dibarengi dengan inflasi dan suku bunga tinggi, perang di beberapa negara serta gangguan supply chain," jelasnya.
Sebelum keputusan tersebut diambil, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan penelusuran terkait mengapa PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT. Sritex) terancam bangkrut.
"Ya kita mesti lihat model bisnisnya seperti apa di Sritex group itu. Apakah bangkrutnya murni karena tekstil apakah ada masalah-masalah yang dihadapi pusat. Itu harus kita pelajari mengapa bangkrut," jelas Agus saat ditemui.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait