Ketua IMM Jawa Tengah Mengecam Keras Dugaan Penyiksaan oleh Aparat Kepolisian

Iman Nurhayanto
Untung Prasetyo Ilham, Aksi Diam di halaman Polda Jawa Tengah

Semarang, 23 Juni 2024 – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Tengah, Untung Prasetyo Ilham, dengan tegas mengutuk tindakan tidak manusiawi yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian, yang menyebabkan kematian Afif Maulana, seorang siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Padang. Afif ditemukan tewas dengan luka lebam di seluruh tubuhnya setelah dituduh terlibat dalam tawuran dan diduga mengalami penyiksaan oleh tim Sabhara Polda Sumatera Barat.

Ketua DPD IMM Jawa Tengah mengecam keras kejadian ini dan menuntut agar kasus tersebut diusut tuntas dan ditindaklanjuti secara menyeluruh.

“Kami mengecam kekerasan aparat kepolisian terhadap penyiksaan yang terjadi oleh Aparat berbaju coklat ini. Ironisnya, ini bukan kekerasan yang pertama dan satu-satunya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum yang bahkan berakhir pada hilanya nyawa seseorang." Ucapnya.

LBH Padang dalam hasil investigasinya menyebutkan bahwa Afif Maulana dan beberapa temannya dituduh terlibat dalam tawuran oleh tim Sabhara Polda Sumbar, yang kemudian diduga melakukan penyiksaan terhadap mereka. Afif ditemukan tewas dengan luka-luka serius di tubuhnya.

Untung Prasetyo Ilham juga mengingatkan bahwa kasus ini bukanlah yang pertama kali melibatkan kekerasan oleh aparat kepolisian terhadap warga sipil.

“Sepanjang januari-februari 2024 saja ada lima kasus dugaan kekerasan oleh polisi menururt kontras, belum lagi catatan kelam lainnya. Kader IMM pasti masih sangat lekat di ingatan bagaimana salah satu saudara kita ada yang sampai kehilangan nyawa di tembak pada waktu itu.  Hari ini kembali terulang, adik kami kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kembali diduga di aniaya oleh oknum polisi hingga berakibat kematian”

Ia menyebutkan kasus Randi, seorang kader IMM, yang juga menjadi korban penembakan oleh oknum institusi negara tersebut. Kasus ini menambah daftar panjang catatan hitam institusi penegak hukum di Indonesia, yang sering kali dikritik karena penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia.

“Harus diusut dan ditindaklanjuti sampai tuntas! Harus ada keadilan”

Ia berharap bahwa kasus ini dapat menjadi momentum bagi kepolisian untuk melakukan perbaikan internal dan memulihkan citra serta integritas institusi. Mereka menegaskan pentingnya keadilan bagi korban dan berharap agar tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan oleh aparat di masa mendatang.

 

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network