DEMAK, iNewsJatenginfo.id – Grebeg Besar Kabupaten Demak berhasil mencatat dua rekor Muri yang digelar pada perayaan Iduladha 2024. Dua rekor tersebut adalah untuk Arak-arak Gunungan Hasil Bumi dengan Jumlah Terbanyak dan Ancakan dengan Sajian Terbanyak.
Acara Grebeg Besar di Kabupaten Demak tahun ini tidak hanya diselenggarakan secara meriah, tetapi juga berhasil mencatatkan dua rekor Muri sekaligus. Tradisi Ancakan dilangsungkan di Pendopo Notobratan Kasepuhan Kadilangu, Demak, pada malam Minggu, 16 Juni 2024.
Kedatangan Bupati Demak Eisti'anah dan suaminya disambut hangat oleh Sesepuh Kadilangu, Raden Muhammad Cahyo Imam Santoso. Rombongan bupati disuguhi pertunjukkan seni bela diri dari kelompok Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Demak, yang memukau dengan kemahiran mereka dalam memainkan golok dan tongkat serta memecahkan batu bata yang terbakar.
Panitia kemudian menyajikan ancakan sebanyak 521 sajian di atas telasar, terdiri dari nasi, sayur urap, ikan asin, dan daging, yang dibungkus dengan daun jati dan disajikan menggunakan potongan bambu berbentuk persegi empat. Setelah Sesepuh Kadilangu mengucapkan doa, bupati memukul gong, dan warga langsung menyerbu untuk menikmati ancakan, yang diyakini membawa berkah bagi yang memakannya.
Salah seorang warga, Mulyadi (50) dari Demak, berencana untuk mengeringkan nasi ancakan yang didapatnya dan mencampurkannya dengan beras, karena ia meyakini hal tersebut akan membawa berkah bagi keluarganya, mengutip kata-kata nenek moyangnya bahwa usaha akan lancar.
Bupati Eisti'anah menyatakan bahwa keberhasilan ancakan tahun ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antara Pemerintah Kabupaten dengan Kasepuhan Kadilangu. Biasanya, ancakan dilakukan hanya oleh Keluarga Besar Kasepuhan Kadilangu, tetapi tahun ini mereka berhasil berkolaborasi dengan pemerintah sehingga jumlah ancakan meningkat dari 300 menjadi 521, sesuai dengan usia Kabupaten Demak yang ke-521. Dengan meningkatnya jumlah ancakan ini, diharapkan pula bertambahnya keberkahan untuk masyarakat Demak.
"Bupati berharap agar Demak semakin berkah," ujarnya.
Bupati kemudian melanjutkan kegiatannya dengan mengikuti prosesi iring-iringan Tumpeng Songo dan Gunungan 90 hasil bumi di Masjid Agung Demak, yang juga berhasil dicatatkan sebagai rekor Muri. Prosesi ini merupakan simbol dari semangat wali songo dalam membangun Masjid Agung Demak.
Kepala Pariwisata Demak, Endah Cahyarini, menjelaskan bahwa iring-iringan Tumpeng Songo ini diinovasi dengan penambahan 90 gunungan hasil bumi, sehingga totalnya mencapai 99 gunungan yang bermakna sesuai dengan asmaul husna. Endah berharap dengan peningkatan jumlah gunungan ini, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan berkah dari acara ini.
Gunungan hasil bumi tersebut, berupa nanas, kajang panjang, sawi, cabai, jagung, dan terong, akan dibagikan kepada masyarakat secara tertib oleh panitia, untuk menghindari adanya kekisruhan.
"Dua tradisi ini, Ancakan dan iring-iringan Tumpeng Songo serta Gunungan 90, telah dicatatkan sebagai rekor Muri Indonesia dan Dunia," kata Endah.
Sebelum diarak, Tumpeng Songo ditata di Pendopo Kabupaten, sementara Gunungan 90 diletakkan di halaman Setda. Sri Widayati, perwakilan dari rekor Muri, menyatakan bahwa arak-arakan gunungan hasil bumi dengan jumlah terbanyak telah resmi dicatatkan sebagai rekor ke-11.682, sedangkan Ancakan dengan sajian terbanyak telah dicatat sebagai rekor ke-11.683.
Penghargaan tersebut akan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Demak. Pembagian tumpeng dan gunungan akan dilaksanakan setelah Pengajian Umum dalam rangka memperingati Iduladha 1445 Hijriah di Masjid Agung Demak, yang juga dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas Semarang, KH Amin Budi Harjono.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait
