iNewsJatenginfo.id - Mengenai Pendidikan, guru sebagai tenaga pengajar dan sekolah sebagai instansi Pendidikan tentu menjadi pokok yang tak pernah bisa terhindarkan. Perbincangan tentang guru dan sekolah dalam tema Pendidikan selalu menjadi bahasan utama yang sering mengawali perspektif realitas Pendidikan kita di Indonesia.
Namun dalam kenyataan, tak jarang, perhatian pada guru dan sekolah seringkali menjadi hal yang sulit untuk digapai. Kenyataan seperti nasib guru yang masih jauh dari rata – rata kesejahteraan, penyediaan fasilitas peningkatan kompetensi bagi guru sebagai tenaga pendidik, sampai pemerataan bangunan sekolah serta sistem penyelengaaran Pendidikan menjadi hal yang sampai hari ini masih mudah ditemui.
Mendapati hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbusristek) sebagai pemangku kebijakan dalam lingkup Pendidikan memberikan terobosan melalui rangkaian Merdeka Belajar. Khususnya dalam kebijakan Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak yang menjadi Sub episode dalam rangkaian program Merdeka Belajar, Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak mencoba mengurai bagaimana persoalan guru dan sekolah dalam Pendidikan bisa dikejar keterbaikannya.
Kebijakan Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak
Melihat kebijakan yang ada, yang dilakukan oleh para pemangku pemerintah, utamanya yang berfokus pada penyelenggaraan pendidikan, kebijakan guru penggerak menjadi menarik untuk diperbincangkan. Guru penggerak secara sederhana bisa dikatakan dilakukan guna mengurai akar permasalahan peningkatan kesejahteraan guru yang selama ini jadi momok yang menghantui. Salah satu yang diurai dalam persoalan Pendidikan inilah adalah mengenai kompetensi dan kapasitas setiap guru.
Setiap guru akan ditingkatakan kembali kompetensi dan kapasitasnya. Hal ini kemudian secara langsung akan semakin memperbaiki proses Pendidikan itu sendiri. Melalui guru penggerak ini jugalah, setiap guru akan diberikan kesempatan guna memenuhi haknya untuk bisa berkembang terus dan semakin terampil. Dengan demikian pula, bekal setiap guru penggerak ketika melangsungkan pembelajaran akan semakin baik pula.
Seperti halnya dikutip dalam buku Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka karya Fathor Rosi bahwa dampak nyata guru penggerak inilah, langkah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila bisa digapai. Di samping itu, selain guru penggerak, program sekolah penggerak sebagai varian lain program Merdeka belajar yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik. Mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya.
Lebih lanjut, Program semacam ini akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1−2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi program sekolah penggerak. Sebab bicara soal perbaikan Pendidikan, selain gurunya yang perlu ditingkatkan, instansi Pendidikan melalui sistem juga perlu kemudian bertransformasi kearah yang jauh lebih baik lagi. Dengan demikian, kesiapan Pendidikan menjadi lebih baik dan ekosistem Pendidikan tentu akan menjadai sebuah kenyataan yang bisa digapai.
Tujuan Program Guru dan Sekolah Penggerak
Lebih rinci mengenai guru penggerak dan sekolah penggerak ini, tujuan yang ada antara lain adalah :
Pertama, guru dan sekolah penggerak menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan. Melalui program guru penggerak, guru dapat meningkatkan kompetensinya sebagai pemimpin pembelajaran dengan berpusat pada peserta didik. Selama pelaksanaan program, guru akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik profesional. Guru penggerak dirancang untuk dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan. Melalui program tersebut, guru-guru terbait bangsa diberikan kesempatan untuk menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia dengan menjadi guru penggerak.
Kedua, Mengembangkan kompetensi dalam lokakarya bersama. Pendidikan guru penggerak dilakukan selama 9 bulan dan pengembangan kompetensi dalam kegiatan lokakarya bersama. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon guru penggerak secara gratis. Selama pelaksanaan program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Dalam proses pelatihan, calon guru penggerak akan dipantau terkait capaian perkembangannya. Selain itu, calon guru penggerak juga akan melaksanakan evaluasi hingga tahap pelatihan selesai dilaksanakan.
Ketiga, Meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam mengikuti program guru penggerak, manfaat bagi pendidik yaitu meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Guru dapat meningkatkan performa diri dalam menjadi guru yang sebenarbenarnya dengan berpusat pada peserta didik. Artinya, guru menjadi teladan dan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik sehingga menguatkan kemampuan untuk memberdayakan peserta didik. Guru akan totalitas dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didiknya. Pada masa yang akan datang, guru dapat mengatasi peserta didik dengan bermacam rupa, termasuk peserta didik yang unik dan heterogen.
Keempat, Pengalaman belajar mandiri dan kelompok terbimbing, terstruktur, dan menyenangkan. Manfaat mengikuti program guru penggerak bagi guru yaitu mendapatkan pengalaman belajar mandiri dan kelompok yang terbimbing, terstruktur, dan menyenangkan. Belajar memang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Namun, konsistensi adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Dengan adanya pelatihan guru penggerak, para pengajar dapat menimba ilmu kembali secara sistematis.
Kita tentu semua berharap, setiap program yang ada ini akan memeberikan output yang nyata dan kepastian pada guru dan sekolah kita sekalian. Bahwa program yang ada akan mampu menemui hasil yang optimal dengan menghantarkan terciptanya guru penggerak yang semakin kreatif dan berkapasitas mumpuni. Setiap sekolah penggerak juga bisa semakin menguatkan sistemasi dan ekosistemnya sebagai sebuah laboratorium Pendidikan yang semakin progresif dan berkemajuan. Guru dan skolah tak hanya menjadi elemen yang terlibat dalam penyelenggaraakn Pendidikan namun menjadi kunci keberhasilan visi pendidian itu sendiri.
Tak lupa juga, saran dan evaluasi terus menerus tentu juga perlu menjadi hal yang dijaga betul keberadaanya, jangan sampai justru hanya sampai terselenggara lalu tak dievaluasi untuk perbaikan kedepan. Karena zaman yang semakin kompleks, evaluasi ini adalah hal yang tak bisa terhindarkan.
Semoga guru dan sekolah kita bisa terus berjalan ke arah yang lebih baik lagi.
Sekian dan terima kasih
Oleh : Ahmad An Nur ( Aktivis Asal Brebes)
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait