Keluasan spektrum aktivitas farmakologi polifenol teh hijau mendorong proses inkorporasinya pada berbagai produk pangan seperti bakery, biskuit, donat, cookies, bakpia, puding, bakpao, es krim, keju dan pangan fungsional lainnya.
Akan tetapi, industri pangan mensyaratkan inkorporasi bubuk teh hijau bebas kafein memiliki efek kesehatan sangat tinggi. Oleh karenanya, dibutuhkan proses untuk menyingkirkan kafein dari bubuk teh hijau melalui proses blancing yang bertujuan menginaktifkan enzim polifenol oksidase dan hidroperoksidase serta mengekstrak kafein.
Inkorporasi bubuk teh hijau untuk produk pangan dan nutrasetikal dibatasi oleh rasa pahit polifenol dan epimerisasinya pada temperatur tinggi dengan pH basa yang berdampak pada turunnya aktivitas polifenol.
“Untuk itu, perlu diterapkan produksi bubuk bioaktif dengan teknik enkapsulasi polifenol menggunakan biopolimer liposom yang mampu melindungi senyawa bioaktif terhadap tahanan kimia dan fisik, meningkatkan biovailabilitas, memberikan produk dengan kestabilan tinggi, dan memberikan peluang pengontrolan pelepasan senyawa inti material pada target tujuan,” jelas Vita.
Vita juga menambahkan bahwa liposom merupakan surfaktan bermolekul kecil dan terdiri dari fosfolipid amfifilik yang efektif untuk fabrikasi nanoemulsi menggunakan pendekatan energi rendah karena strukturnya yang cenderung membentuk bilayer dan membentuk vesikel tertutup, serta memiliki sifat spesifik sedikit larut dalam air dengan nilai konsentrasi misel kritis (CMC) antara 10-8–10-12 M.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait