Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW: Dari Shalat 50 Waktu Jadi 5 Waktu

Kastolani Marzuki
Ilustrasi sejarah shalat 50 waktu jadi 5 waktu dalam peristiwa Isra Miraj. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Sejarah shalat 50 waktu jadi 5 waktu dalam Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW mungkin banyak yang belum mengetahuinya.

Dikutip dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Aliyah kelas X terbitan Kemenag, perjalanan Isra Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Jibril menuju Masjidil Aqsha di Palestina diawali dengan singgah di lima tempat.

Setelah menjadi imam shalat di Masjid Al Aqsa, Rasulullah SAW bersama Malaikat Jibril menuju Sidratil muntaha untuk menghadap Allah Swt. Setelah melewati ke tujuh lapis langit tersebut Rasulullah Saw diajak ke Baitul Makmur tempat para malaikat melaksanakan thawaf. 

Muslim wajib mengimani peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang telah disebutkan dalam Al Quran, Surat Al Isra ayat 1. Allah SWT berfirman:

 الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).

Salah satu hikmah dari peristiwa Isra Miraj itu yakni diperintahkannya shalat 5 waktu. Perintah shalat ini diterima Nabi Muhammad SAW langsung ketika bertemu Allah SWT dalam Mi'rajnya. Namun, ada sejarah di balik diperintahkannya shalat 5 waktu.

Sejarah Shalat 50 Waktu Jadi 5 Waktu
Ulama kharismatik NU, KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) dalam kajiannya tentang peristiwa Isra M'raj menjelaskan, berdasarkan kitab Fathul Barri karya Ibnu Hajar Al Asqalani disebutkan, bahwa salah satu barokah protesnya Nabi Musa as yakni perintah shalat 50 waktu menjadi 5 waktu. 

Nabi Musa tidak ikhlas ketika mengetahui Nabi Muhammad SAW mendapat perintah shalat 50 kali (waktu).

"Umatku (Bani Israil) saja yang gagah-gagah saja tidak kuat, apalagi umatmu Muhammad. Ini barokah protesnya Nabi Musa, perintah sholat 50 waktu jadi 5 waktu," kata Gus Baha.

Lantas, Nabi Muhammad kembali menghadap Allah untuk meminta keringanan dan dikabulkan menjadi 45 rakaat. Nabi Musa kembali meminta Rasulullah SAW untuk kembali menghadap Allah agar dikurangi hingga sampai 9 kali Nabi SAW menghadap Allah.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Isra ayat 1 diterangkan, ketika Rasulullah Saw naik menuju sidratil munthaha dan dalam perjalanan ini malaikat Jibril tidak ikut serta. Kemudian Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Allah Swt, dalam pertemuan tersebut Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setiap hari.

Setelah itu, Nabi SAW turun hingga ke tempat Nabi Musa di langit keenam. Nabi Musa kemudian bertanya kepada Nabi SAW, 'Apakah yang diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu?' Nabi SAW menjawab, "50 kali salat untuk setiap harinya.'

Nabi Musa berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah keringanan dari-Nya karena sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melaksanakannya; aku telah mencoba Bani Israel dan telah menguji mereka.'

Rasulullah saw kemudian kembali menemui Allah SWT dan  memohon keringanan, 'Wahai Rabbku, ringankanlah buat umatku.' Maka Allah meringankan 5 waktu kepadaku.

Lalu, Nabi SAW kembali menemui Nabi Musa dan dia bertanya, 'Apakah yang telah kamu lakukan?' Nabi SAW menjawab, 'Allah telah meringankan lima waktu kepadaku.' Nabi Musa bertanya, 'Sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melakukan hal tersebut, maka kembalilah lagi kepada Rabbmu dan mintalah keringanan buat umatmu kepada-Nya.' 

Rasulullah SAW diceritakan dalam hadits sampai 9 kali bolak-balik menemui Allah SWT untuk meminta keringanan shalat. Hingga akhirnya Allah berfirman, 'Hai Muhammad, salat lima waktu itu untuk tiap sehari semalam; pada setiap salat berpahala sepuluh salat, maka itulah lima puluh kali salat. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ternyata ia tidak melakukannya dituliskan untuknya pahala satu kebaikan. Dan jika ternyata ia melakukannya, dituliskan baginva pahala sepuluh kali kebaikan.

Dan barang siapa yang berniat melakukan keburukan, lalu ia tidak mengerjakannya maka tidak dituliskan dosanya. Dan jika ia mengerjakannya maka dituliskan baginya dosa satu keburukan.'

Setelah itu, Nabi SAW kembali menemui Nabi Musa, lalu aku ceritakan hal itu kepadanya. Nabi Musa kembali berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah kepada-Nya keringanan buat umatmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat melaksanakannya.

Namun, Nabi SAW menjawab, 'Aku telah mondar-mandir kepada Rabbku hingga 9 kali sampai aku malu terhadap-Nya.'" (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim; dan lafal hadis ini berdasarkan Imam Muslim).

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network