Pemkot Semarang Dorong Percepatan Pembangunan Sampah Energi Listrik di TPA Jatibarang

Dimas Yuli
Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu saat meninjau TPA Jatibarang beberapa waktu lalu. (IST)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Bambang Suranggono mengatakan, persiapan program PSEL cukup panjang, mengingat banyak dokumen yang harus dipersiapkan. 

Progam PSEL ini berbeda dengan inovasi yang sebelumnya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk penanganan sampah yakni pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). 

PLTSa merupakan inovasi dengan sistem sanitary landfill dan control landfill. Sampah di TPA Jatibarang diubah menjadi tenaga listrik dengan cara menutup membran. Ada 15 sumur bor untuk memutar turbin.

Inovasi PLTSa ini hanya berguna mengurangi gas emisi yang ditimbulkan dari tumpukan sampah. Gas yang mencemari lingkungan diambil. Hanya saja, sampah padat masih ada namun sudah ditutup membran sehingga tidak akan longsor atau tumpah. 

Adapun untuk mengurangi tumpukan sampah, Pemerintah Kota Semarang menyaipkan inovasi PSEL menggunakan insenerator. Sampah dimasukan ke insenetator dan dibakar di dalamnya. 

"Hasil pembakaran panas itu untuk menggerakan turbin. Jadi, ini metode yang beda. Kami masih mempersiapkan dokumen untuk PSEL," ujarnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network