Konsolidasi Muhammadiyah Jawa Tengah juga dihadiri oleh Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. H. Hilman Latief, M.A., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Haji dan Umroh. Prof. Hilman menjelaskan transformasi manajemen keuangan dan aset Persyarikatan, dengan fokus pada efisiensi, resiliensi, sustainability, dan digitalisasi.
H. Dodok Sartono, S.E., M.M., Sekretaris PWM Jawa Tengah, menyampaikan model dan skema manajemen organisasi Persyarikatan pasca Muktamar ke-48. Ia menekankan pentingnya Key Performance Indikator (KPI) sebagai alat untuk mengukur ketercapaian program secara kuantitatif. H. Dodok berharap agar Anggota PDM dan PDA di Jawa Tengah dapat familiar dengan model manajemen organisasi yang modern dan akuntabel.
Bendahara PWM Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M.Si., menjelaskan kebijakan manajemen keuangan dan aset PWM Jawa Tengah. Ia juga memaparkan perolehan Gerakan Infak Pendidikan (GIP-111) sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas.
Sesi konsolidasi ditutup dengan paparan hasil survey politik dan strategi Calon Legislatif Muhammadiyah (Calegmu) untuk Pemilu dan Pilkada 2024 oleh Wakil Ketua PWM Jawa Tengah yang membidangi MPKSDI dan LHKP.
Turut hadir dalam acara Konsolidasi Muhammadiyah Jawa Tengah antara lain Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. H. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag., Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd., serta sejumlah tokoh dan pengurus Persyarikatan lainnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait