Erwin menambahkan, kehadiran 34 booth perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), 30 booth UMKM unggulan dan industri kreatif, serta 60 booth perusahaan penyedia barang/jasa, dan 12 asosiasi industri/asosiasi usaha (termasuk Himbara) memperkuat posisi Forum Kapasitas Nasional III 2023 sebagai pameran rantai suplai migas terbesar di Indonesia.
“Forum ini sejalan dengan program hilirisasi yang didorong pemerintah, yang bertujuan untuk menghasilkan produk-produk unggulan Indonesia dengan daya saing tinggi,” terangnya.
Dia menyebut, dalam rangkaian kegiatan Forum Kapnas III 2023 di 5 wilayah SKK Migas, industri hulu migas aktif mendukung pengembangan SDM lokal melalui kolaborasi dalam pendidikan vokasi.
“Contohnya, di Provinsi Riau, Universitas Islam Riau terlibat dalam kerja sama penelitian dengan perusahaan KKKS seperti PT Pertamina Hulu Rokan, PT SPR Langgak, PT Riau Petroleum, dan lainnya. Penelitian tersebut melibatkan mahasiswa lokal dalam studi GGR (Geology, Geophysic and Reservoir) di berbagai wilayah kerja serta studi screening EOR," ungkapnya.
Di Papua, lanjut Erwin, keberhasilan pemberdayaan masyarakat lokal ditunjukkan oleh PT Intraco Dharma Ekatama, di mana perusahaan itu bisa menyerap 15-20 persen tenaga lokal terampil. Langkah-langkah semacam ini perlu terus ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada pekerja luar di lokasi kegiatan hulu migas.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait