"Dari kreativitas dan inovasi inilah perjalanan obat herbal tersebut perlahan-lahan mulai dikenal masyarakat Indonesia. Selain simpel untuk di bawa di dalam tas atau saku, khasiat dan rasanya pun tidak berbeda dengan jamu masuk angin umumnya. Menurut saya, produk yang diciptakan harus benar-benar bagus dan berkualitas. Lalu ketika produk itu sudah dikenal dengan kualitasnya yang bagus maka produk itu akan digemari dan laku di dalam negeri sendiri. Setelah itu baru bisa produk ini dibawa keluar negeri tapi ini tentu tidak semua produk bisa seperti ini," jelas Irwan.
Untuk produk Tolak Angin, kata Irwan, sudah diekspor ke beberapa benua seperti Asia, Eropa, dan Amerika.
"Seperti Taiwan, AS, dan Australia juga Tolak Angin sudah masuk. Ada beberapa yang membeli sendiri lalu dijual di toko-toko yang mereka punya tapi ada juga eksportir yang meminta kami kirimkan ke luar negeri," jelas Irwan.
Adapun target dan rencana ke depan Sido Muncul, menurutnya, adalah terus memperbaiki produk-produk yang sudah perseroan punya.
"Karena kami kan dari bahan alami. Jadi tentu kami akan terus improve dan perbaiki agar kualitas yang kami berikan ke konsumen selalu terjaga dengan baik," tutup Irwan.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait