"Kalau ekspor produk Sido Muncul baru dilakukan di sekitar 10 negara saja. Tapi sebenarnya produk Sido Muncul sudah ada di seluruh dunia, yang biasa dijual di toko-toko Indonesia," ujarnya.
Diakuinya, pasar ekspor produk Sido Muncul baru memberikan kontribusi penjualan sekitar 5%. Untuk itulah, Sido Muncul makin agresif dalam mempromosikan produk-produknya di pasar internasional, sekaligus agar orang di seluruh dunia mengenal herbal sebagai kekayaan alam Indonesia.
"Dengan variasi produk yang makin beragam, Sido Muncul kino makin agresif untuk menggarap pasar ekspor, agar produknya makin dikenal luas. Saat ini produk Sido Muncul yang populer di luar negeri itu masih Tolak Angin dan Kuku Bima Energi. Tapi tidak menutup kemungkinan produk lain akan makin dikenal, seiring manfaatnya bagi kesehatan. Bahkan, saat ini juga tengah dikembangkan produk food suplemen yang akan melengkapi ekspor produk Sido Muncul di pasar internasional," tukasnya.
Menurutnya, produk food suplemen yang tengah dikembangkannya tetap berbasis herbal. Produk tersebut telah disiapkan sejak 2 tahun lalu, termasuk produk probiotik yang siap meluncur ke pasaran.
"Sido Muncul juga sudah mulai memproduksi kopi premium 'White Coffee' berlabel 'Tentrem'. Jadi, tahun depan akan kita launching bersamaan dengan produk probiotik," ungkapnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait