Melalui workshop pendidikan penguatan kompetensi guru dalam konsepsi merdeka belajar diharapkan bisa menambah wawasan peserta yang mayoritas para guru. Konsep merdeka belajar dari sisi pengembangan untuk kurikulum kedepan menurut Fikri bagus hanya, memang antara pusat dan daerah disatuan pendidikan sangat beragam sehingga konsep belajar semua guru, semua murid itu belum bisa diterapkan. Bahkan kurikulum mau ganti berapa kalipun kalau cara mengajarnya seperti itu saja berbahaya.
Pendidikan kunci utama di guru. Nah, kalau guru peningkatan kapasitasnya kurang terutama di daerah-daerah juga akan berbahaya. Konsep tinggal konsep tapi tidak diikuti dengan perkembangan yang signifikan di daerah. "Inilah salahsatu kenapa ada peningkatan kompetensi guru dalam konsepsi merdeka belajar," terang Fikri.
Widyaprada Ahli Utama Direktorat Jenderal (WAU Dirjend) Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek RI, Dr Enang Ahmadi S.Pd M.Pd menyampaikan, karena Dikdas pendidikan dasar berkualitas maka penguatan pendidikan dasar itu dilakukan berbagai program, salahsatunya adalah guru penggerak dan sekolah penggerak.
Disamping implementasi guru merdeka. Disampaikan, saat ini yang sedang bergerak adalah bagaimana penguatan guru lebih banyak kepada kemampuan sosial dan kepribadian. Diyakini bahwa guru-guru yang punya etos kerja, spirit, pantang menyerah, dan kreatif itu akan lahir dari guru-guru yang mempunyai kemampuan sosial dan kepribadian yang kuat.
"Kemendikbud mendorong guru penggerak adalah salahsatu solusi untuk mencapai dan aya saing internasional yang lebih kuat," ujar Enang.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait