PURBALINGGA, iNewsJatenginfo.id - Dyah Hayuning Pratiwi Bupati Kabupaten Purbalingga meyakini bahwa angka kemiskinan ekstrem akan mengalami penurunan. Dirinya menyampaikan bahwa ada kolaborasi dan sinergi antara pemerintah kabupaten dengan berbagai komponen, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Dengan mengoptimalkan dan mengelola zakat dengan baik, kita dapat mengatasi berbagai persoalan di Purbalingga, seperti kemiskinan ekstrem, stunting, pengangguran, dan anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Dengan bergandengan tangan dan berkolaborasi dengan semua pihak, masalah-masalah ini akan lebih mudah diatasi," ujar Bu Tiwi, panggilan akrabnya dalam acara Pentasarufan Baznas dan Laz Kabupaten Purbalingga di Pendapa Dipokusumo, pada Kamis (24/8).
Bupati Tiwi menambahkan bahwa saat ini pihaknya terus mendorong pengoptimasian zakat dari 8 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) di Purbalingga yang memiliki potensi sumbangan sekitar Rp 8 miliar. Pengelolaannya akan ditingkatkan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ), yang saat ini berjumlah 316 UPZ yang tersebar di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, dan nantinya akan mencakup desa-desa.
"Kami berharap proses pengumpulan zakat akan menjadi lebih lancar," tambahnya.
Ketua Baznas Kabupaten Purbalingga, Sudijanto, mengungkapkan bahwa hingga paruh pertama tahun 2023, total zakat yang terkumpul mencapai Rp 1,6 miliar, dari target Rp 5 miliar. Peningkatan penghimpunan zakat ini, kata Sudijanto, didukung oleh UPZ Setda, di mana jumlah zakat yang terkumpul meningkat dari Rp 1 juta per bulan menjadi Rp 14 juta.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait