Cara Menyembuhkan Keloid, Simak Penjelasan Dr Renni

Tim iNewsJatenginfo.id
Dr dr Renni Yuniati SpKK FINSDV FAADV MH dosen Fakultas Kedokteran Undip menyampaikan, bekas luka keloid tidak berbahaya bagi kesehatan fisik, tetapi dapat menyebabkan tekanan emosional, seperti menyebabkan rasa tidak percaya diri. Foto: Ist

Kapan Harus ke Dokter?

Perawatan dini dapat membantu meminimalkan pertumbuhan keloid. Bicaralah dengan dokter spesialis kulit atau dermatologis segera setelah Anda melihat adanya keloid.

Penyebab Para ahli tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan bekas luka keloid. Tapi sebagian besar setuju kemungkinan itu adalah disfungsi proses penyembuhan luka.

Kolagen, protein yang ditemukan di seluruh tubuh, berguna untuk penyembuhan luka. Tetapi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak, keloid dapat terbentuk.

Pertumbuhan keloid dapat dipicu oleh segala jenis cedera kulit seperti gigitan serangga, jerawat, suntikan, tindik badan, luka bakar, pencabutan rambut, dan bahkan goresan dan benjolan kecil. Terkadang keloid terbentuk tanpa alasan yang jelas.

Keloid tidak menular atau bersifat kanker. Keloid berbeda dari bekas luka hipertrofik. Bekas luka hipertrofik tetap berada dalam batas luka asli dan dapat memudar seiring waktu tanpa pengobatan.

Faktor Risiko Adapun faktor risiko keloid seperti memiliki riwayat keloid pribadi atau keluarga. Keloid dapat diturunkan dalam keluarga, menunjukkan bahwa kecenderungannya mungkin diwariskan.

Jika Anda pernah memiliki satu keloid, Anda berisiko mengembangkan yang lain. Faktor risiko lain adalah, berusia di bawah 30 tahun. Anda lebih mungkin mengembangkan keloid jika berusia antara 20 dan 30 tahun.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network