Pendapat Fitofarmaka di Indonesia

Tim iNewsJatenginfo.id
Dr. Noor Wijayahadi, MKes, PhD. Foto: Ist

Pendekatan kedua yaitu produk yang bukan tradisional, misalkan kulit manggis. Produk tersebut harus diteliti pada hewan, tidak boleh menjadi OHT, tetapi harus diteruskan dengan uji klinik pada manusia untuk menjadi fitofarmaka.

Dr. Noor menyampaikan fitofarmaka sudah memenuhi kaidah - kaidah sebagai obat yang boleh dipakai oleh dokter maupun masyarakat.

PT. Dexa Medika memiliki visi yang sangat besar dengan melihat kebijakan dari kementerian kesehatan untuk menyetarakan sistem pengobatan tradisional di Indonesia sehingga memiliki sistem yang sepadan seperti China dan Jepang.

Memiliki pengobatan herbal sudah terstandar yang sudah tersertifikasi dan sudah dapat digunakan oleh tenaga kesehatan.

“Produk kami dilengkapi dengan efisien base medis dan terdapat 6 fitofarmaka serta menjadikannya sebagai salah satu produsen farmasi yang memiliki fitofarmaka terbanyak di Indonesia,” ujar Apt. James Prasetyo Laksono, S.Farm selaku Associate Product Manager PT. Dexa Medika.

Produk fitofarmaka di Indonesia tidak terdapat campuran bahan kimia murni beda dengan China.

Editor : Iman Nurhayanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network