SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Sebagai bagian dari syiar, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Baznas provinsi resmi mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur'an. Pesantren ini diharapkan mampu mencetak generasi qurani yang mampu menjadi teladan dan pemimpin di masa depan.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat meresmikan pesantren tersebut mengatakan, keberadaan pondok pesantren ini memiliki tenaga pengajar pengajar yang memiliki sanad keilmuan yang jelas, sehingga diharapkan mampu menjaga kemurnian ajaran agama Islam.
Menurutnya, beberapa tenaga pengajar di pesantren ini adalah KH Ulil Abshor, KH Zaenuri dan KH Muhammad Faqih. Dengan bimbingan para guru yang terpercaya, Wagub meminta kepada para santri agar bisa memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya.
"Sudah hampir 70 persen Baznas Jateng mengirim santri dari kabupaten/ kota masing-masing. Dan tadi ada hitung-hitungannya. Sudah ada targetnya. Saya berharap benar-benar menjadi lecutan buat para santri untuk betul-betul menghafalkan Al Qur'an. Jangan menyia-nyiakan waktunya," katanya.
Tak hanya itu, putra dari kiyai Kharismatik KH Maimoen Zubair ini juga mengingatkan pada para santri untuk senantiasa menjaga citra positif pondok, karena lokasi pondok berada di dalam lingkungan MAJT. Santri wajib menjaga perilaku maupun penampilan.
Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng merupakan wajah Provinsi Jawa Tengah. Maka, setiap santri wajib menjaga citra baiknya.
Direktur Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Ahmad Syaifuddin, mengatakan, saat ini sudah ada 20 santri yang bermukim di asrama. Mereka berasal dari Demak, Purworejo, Temanggung, Kota Semarang, Banyumas, Jepara, Sragen, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonosobo, Grobogan dan Karanganyar. "Nantinya, setiap kabupaten/ kota mengirimkan satu hingga 2 santrinya ke pondok. Para santri tersebut dikirimkan oleh Baznas kabupaten/ kota," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait