TEMANGGUNG, iNewsJatenginfo.id - Mengingat wilayah Temanggung berada di dataran tinggi, dimusim penghujan seperti ini bencana sering terjadi.
Untuk mencegah hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Temanggung saat ini tengah menargetkan di awal tahun 2023 bakal menanam 12.000 bibit berbagai tanaman.
Penanaman tersebut dalam rangka gerakan percepatan konservasi tanah dan air Kabupaten Temanggung.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana mengatakan di Temanggung, bahwa target penanaman diharapan selesai pada Februari mendatang sehingga satu atau dua bulan sebelum musim hujan berakhir agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.
"Kemarin kami mengumpulkan pihak terkait dengan tim percepatan gerakan konservasi tanah dan air, tujuannya adalah mensinergikan kegiatan yang sudah dilaksanakan tahun 2022 dan mempercepat lagi gerakan penanaman sampai berakhirnya musim hujan dan penanaman berakhir bulan Februari 2023," katanya.
Hingga saat ini dari target 120.000 bibit, sudah tertana, sekitar 79.144 bibit. Adapun jenisnya antara lain alpukat, kelengkeng, durian, jambu dan juga jenis tanaman konservasi seperti bambu dan lainnya.
Menurut dia, konservasi di Kabupaten Temanggung ada tiga zona yang harus diperhatikan, untuk lahan-lahan pertanian milik pribadi bantuan tanaman kopi utamanya dari Dinas Pertanian, kemudian lahan-lahan milik desa yang tanahnya belum tertanami konservasinya dari dana desa.
"Kemudian kegiatan konservasi kabupaten ini utamanya yang kami lakukan untuk turus-turus sungai, lahan-lahan kritis yang sulit ditanami misalnya di tebing-tebing sehingga perlu melibatkan relawan," katanya.
Ia menyebutkan di Kabupaten Temanggung ada sekitar 10.218 hektare lahan kritis yang tersebar di 64 desa.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait