Setelahnya, pada babak semifinal peserta harus memainkan lato-lato sambil duduk, jongkok, serta berjalan memutar. Dari 300 peserta, yang lolos ke babak final hanya 43 anak.
"Untuk kategori final mereka dituntut memainkan lato sekuat mungkin. Siapa yang paling lama, dialah yang juara," terang Subeki.
Dari 43 anak yang masuk babak final, panitia mengambil tiga orang peserta sebagai juara. Chesta kemudian menjadi juara setelah main lato-lato selama 2 jam 7 menit tanpa henti di babak final. Sebagai juara, Chesta berhak membawa pulang hadiah utama seekor kambing.
Juara kedua dimenangkan Daffa (11) dengan durasi permainan lato-lato 2 jam 6 menit tanpa henti. Disusul Danil Satiya Putra Mahendra (10) yang didapuk sebagai juara tiga usai mampu bermain lato-lato tanpa henti dengan durasi 2 jam 5 menit.
"Meski terasa capek benar, saya merasa senang dan bahagia. Kambing saya hadiahkan buat kedua orang tua," kata Chesta usai lomba.
Chesta mengaku dirinya berniat mengikuti lomba lato-lato setelah berlatih selama seminggu. Ia tidak menyangka bahwa ia bisa menjuarai lomba tersebut.
"Tidak ada harapan untuk menjadi juara. Saat mengikuti lomba, saya hanya fokus bermain lato-lato," ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto
