2. Enggan Disebut Bahasa Ngapak
Adanya perbedaan intonasi, pengucapan, dan makna kata menjadikan bahasa Tegal berebda dengan bahasa Banyumas. Dialek Tegal memiliki ciri khas pada pengucapan setiap frasanya, yakni apa yang terucap sama dengan yang tertulis seperti pada kata [padha] dalam dialek Tegal tetap diucapkan ‘pada’, seperti pengucapan bahasa Indonesia.
3. Sulit Mencari Warteg
Warung tegal (Warteg) yang begitu terkenal di beberapa daerah seperti Jakarta dan sekitarnya namun sulit ditemukan di Tegal. Ditegal istilah Warteg justu dikenal dengan warung nasi.
Konon, lahirnya warteg ini dipelopori oleh tiga desa utama yaitu Desa Sidapurna, Desa Sidakaton, dan Desa Krandon. Maka, ketiga desa itu juga dinamai dengan Kampung Warteg karena sebagian besar warganya adalah pengusaha warteg yang merantau ke kota.
4. Dijuluki Kota Bahari
Kota Tegal yang berada di pesisir utara laut Jawa mendapat julukuan Kota Bahari, hal ini karena Kota ini tumbuh menjadi pusat jasa dan perdagangan. Terletak di kawasan pesisir utara, Kota Tegal kental dengan kemaritiman sehingga berjuluk Kota Bahari.
5. Tradisi Moci yang Ada hingga sekarang
di wilayah kabupaten dan kota tegal, terdapat tradisi minum teh atau yang di kenal dengan sebutan "moci". tradisi ini dilakukan dengan cara menyeduh deh dalam poci tanah liat/gerabah dan dicampur dengan gula batu.
Nah, itulah fakta menarik tentang kota Tegal. Ada julukan Jepangnya Indonesia hingga tradisi Moci, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca semua.
Editor : Iman Nurhayanto