"Waduh sudah lama, puluhan tahun," jawab Kades. "Sakit, terus gak ada istri anak," tambahnya.
Bahkan informasi lain menyebut kalau kakek S ini pernah dipasung lantaran gangguan jiwanya tersebut.
Mendengar hal tersebut, Bupati Tegal makin merasa sedih. "Ya Allah gusti," ucapnya tak henti menyebut asma Allah.
Setelah itu, BupatiTegal itu bertanya soal kesakitan yang dialami kakek S.
"Ada sakit yang dirasa?" tanya sang bupati. "Boten, gak ada," jawab kakek S.
Mengenai jatah makan sehari-hari, kakek S mengaku selalu mendapat bantuan untuk mengenyangkan perutnya.
"Makannya dari mana?" tanya kades ikut prihatin.
"Makannya dari hasil bantuan," jawab kakek S.
Menurut kepala bidang rehabilitasi sosial dinas sosial Kabupaten Tegal, hasil identifikasi awal menyebut kakek S mengalami sakit ganguan jiwa selama 15 tahun dan belum pernah ada pengobatan medis.
Lantas, Bupati Tegal itu berniat membawa kakek S ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Namun ternyata, kakek S sama sekali tidak memiliki identitas kependudukan atau KTP.
Melihat kondisi kakek S, Bupati Tegal itu mengaku tak bisa bicara apa-apa.
"Gak bisa ngomong apa-apa mas," ucap Umi Azizah.
"Saya gak pernah mendapatkan laporan seperti ini," tambah bupati.
Editor : Iman Nurhayanto