Komjen (Purn) Arif mengatakan perjuangannya dimulai dari Kota Semarang hingga ke Purwokerto dan Kota Cilacap. Peristiwa perjuangan ini hampir sama dengan di Kota Surabaya, dimana Brimob dengan kegigihannya mengganti atribut Hinomaru dengan bendera merah putih yang dikibarkan dengan penuh perjuangan. Di sini pula sejarah penggantian nama Tokobetsu Keisatsutai menjadi pasukan Polisi Istimewa.
“Beliau akan diperjuangan sebagai pahlawan. Salah satu syaratnya adalah melaksanakan seminar. Supaya di sini ada diskusi agar didewngar oleh pemangku kepentingan yang lain, apakah sesuai dengamn syarat umum dan khusus dalam perundang-undangan Kepahlawanan Indonesia,”jelasnya.
Komandan Kompi Pelopor Batalyon D Satbrimob Polda Jateng Purwokerto, Kompol Asfaroni, mengatakan bahwa Komisaris Bambang Suprapto merupakan tokoh dan menjadi komandan Kompi di Semarang.
“Kemudian, ada oembentukan di Banyumas, menjadi Komandan Kompi Mobil Brigade Karesidenan Banyumas. Perjuangannya luar biasa, kita sangat bangga,”jelasnya.
Sementara sejarawan Banyumas Prof Sugeng Priyadi mengatakan bahwa perjuangan Komisaris Bambang Soeprapto tidak hanya di Jawa Tengah seperti Semarang dan Banyumas saja.
“Melainkan juga di Jatim, DIY dan Jawa Barat. Komisaris Bambang Soeprapto merupakan generasi pertama Brimob yang gugur dalam usia 29 tahun dalam perjuangan melawan pemberontakan DI/TII di bawah Amir Fatah di Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung, Brebes pada April 1949,”jelasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait
