Dalam perjalanannya pedidikan Al-Islam dan Kemuhamadiyahan terdapat dimensi perubahan pada paradigma pendidikan behaviorisme ke arah kontruktivis, sehingga lebih menitik beratkan pada kemandirian peserta didik dalam belajar.
Rajwa `Aisyah Mau`ida Izzaty, siswi kelas 6 mengatakan, ˮSelamat melaksanakan Muktamar untuk Muhammadiyah dan `Aisyiyah di Solo, semoga semakin membawa Muhammadiyah dan `Aisyiyah lebih maju dan lebih bermanfaat untuk umat,” ujar Aisyah.
Pendidik di satuan pendidikan Muhammadiyah dituntut sempurna dalam mendidik, tentu itu tidak mudah. Terpenting ada kesamaan visi untuk mendidik pelajar Muhammadiyah sehingga bisa mencapai tujuan bersama.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko nderek Mangayubagyo Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48.
Pendidik Muhammadiyah, menurut dia, mempunyai tanggung jawab moral untuk turut mendakwahkan Islam yang berkemajuan.
Jadi, pendidik itu bukan sekadar mengajar di Muhammadiyah tapi benar-benar mendakwahkan misi mewujudkan Islam yang sebenar-benarnya.
“Mengajarkan nilai-nilai Islam di dalam semua mata pelajaran yang di ajarkan,” katanya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait