Dari masa ke masa, ilmu pengetahuan semakin berkembang. Perkembangan ilmu pengetahuan ini kemudian mendukung terciptanya teknologi-teknologi baru yang memadai dengan kemajuan zaman. Sampai saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah masuk pada tahap yang serba digital. Termasuk di Indonesia, berbagai sektor bidang kehidupan mulai mampu memanfaatkan teknologi dalam bidang pekerjaan. Selaras dengan itu, pendidikan sebagai aktivitas utama kita pun sudah mulai menggunakannya.
Sebagai entitas yang melekat budaya dan peradaban manusia, pendidikan di belahan dunia mengalami perubahan yang sangat mendasar dalam dalam era globalisasi yang semakin modern ini. Ada banyak bukti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu kegiatan umat manusia, namun setali dua dengan hal itu, semakin besar dan banyak juga tantangan dan tuntutan yang dihasilkan atas perkembangan yang ada. Pendidikan sebagai ruang yang menbina dan mengasilkan perbaikan kehidupan semakin besar tanggung jawabnya di kehidupan masyarakat.
Teknologi yang merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan ini adalah hal yang terjadi secara langsung dalam dunia pendidikan. Maka dari itu, sudah menjadi hal yang layak jika pendidikan itu sendiri dilakukan dengan menggunakan teknologi. Dalam proses pendidikan, berbagai teknologi yang ada akan digunakan sebagai alat dan metode pembelajaran. Dalam hal lain, ini juga bisa dikatakan dan lihat bahwa teknologi digital kini menjadi alat pokok dalam penyelenggaraan pendidikan.
Berbagai tawaran pendidikan yang berbasis media teknologi malah secara umum menjadi nilai jual yang strategis. Alat yang ada pun sangat beragam, tidak hanya sebatas berguna sebagai media informasi, namun juga berlaku sebagai media pembelajaran utama yang menghilangkan sekat bagi mereka yang memiliki keterbatasan ruang dan waktu untuk melakukan pendidikan. Teknologi merupakan hasil ciptaan manusia. Oleh karena itu, wajar bila memiliki kekurangan atau dampak negatif. Di dalam bidang pendidikan, selain memiliki sisi positif, teknologi juga memiliki sisi negatif.
Gencarnya Revitalisasi Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau dikenal dengan Kemendikbudristek melalui berbagai kebijakannya banyak melakukan kebijakan tranformasi teknologi dalam dunai pendidikan kita. Sebab pendidikan yang melibatkan peran dan manfaat teknologi dirasa akan memberi kesempatan banyak pihak akan semakin mudah mengakses layanan yang ada. Bebagai terobosan mengenai teknologi yang dilakukan agar kebutuan dan tujuan pendidikan bisa sgera di capai, apalagi melihat keadaan krisis pendidikan kita yang sempat beberpa waktu lalu melanda akibat pandemi. Kemendikbudristek melalui program Assasmen Nasional Berbasis Komputer misalnya, melalui ANBK ini capaian dan kinerja porses pembelajaran mampu menyajikan banyak data yang menrinci.
Hal ini selain berguna dalam melihat sejauh mana tujuan belajar dan strategi pembelajarn bisa dievaluasi dengan baik, data yang menyajikan rinci dan dilakukan secara nasional ini juga bisa menjadi tolak ukur yang efektif tentnag jalannya pendidikan nasional. ANBK memudahkan guru menilai tumbuh kemang para peserta didik kita. disamping lainnya, ANBK yang bukan merupakan system ujian seperti yang pernah ada di kebijakan yang dahulu juga tidak menjadi momok yang menakutkan para peserta didik. Siswa sekolah tidak dibebani harus lulus ujian baru dengan penilain yang biasanya multak dari ujian nasional.
Selain itu, paltfrom merdeka belajar yang membawa banyak infromasi dan sarana pembelajaran bagi guru mngembangkan potensi diri dan kreativitas juga muncul sebagai terobosan yang sangat relevan. Guru semakin mampu mendapat inspirasi yang banyak dalam platfrom ini, guru pun bisa fokus melakukan tugasnya mengajar dan mendapat banyak gambaran mengenai pembelajaran dan secara luas dan terbuka bisa sling berbagi di platfrom mereka mengajar ini. Kebijakan yang menampakan betapa kepedulian kemendikbudrsitek tidak hanya pada tataran aturan saja tapi bagaimana teknis yang mampu memudahkan tugas guru kita.
Peltrom merdeka mengajar ini juga memberikan kesempatan tenaga pengajar bisa saling semakin kreatif dan kritis terhadap pembelajaran yang dilakukan ke peserta didik. Hal ini tentu sangat penting, sebab seringkali perbedaan wilayah, kebutuhan, atau karakter daerah seorang pengajar yang melakukan tugasnya itu mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini. Melalui ini pengajar bisa saling berbagi agar bisa menginpirasi satu sama lainnya. Namun demkina, kita juga perlu menggaris bawahi bahwa kebijakan yang baik ini juga harus dikawal agar bisa merata sampai ke wilayah – wilayah yang kecil, wilayah yang kecil ini justru yang sangat membtuhkan terobosan semacam ini. Semoga saja bisa sampai dengan cepat dan tidak ada halangan.
Kita bisa melihat bahwa pendidikan masa kini memang banyak yang berbasis teknologi, mari bersama sama memanfaatkan teknologi yang ada dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan lebih serius, bijak, dan professional. Maka gencarnya revitalisasi pendidikan, seperti hal yang dilakukan oleh kemendikbudristek semoga langkah serius ini bisa terus berlajan dan berkembang, tentu dengan evaluasi terus menerus dan pendampingan yang ketat agar tidak salah sasaran
Oleh : Muhamad Hafiatul Annur, Mahasiswa Universitas Negeri Malang
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait