Namun karena harga kedelai terus naik dan omzet menurun, akhirnya usaha yang telah berjalan selama 20 tahun terpaksa ditutup.
"Saya sudah tidak bisa menjalankan usaha ini karena harga bahan baku terus naik dan daya beli masyarakat menurun," ucapnya.
Dia menuturkan, konsumen tidak mungkin mau membeli tahu tempe dengan harga tinggi. Sebab daya beli mereka juga terbatas akibat berbagai faktor.
Dia berharap, harga kedelai bisa turun agar usaha tahu tempe bisa menggeliat lagi. Jika harga kedelai masih tinggi dan cenderung naik, maka pelaku usaha tahu tempe bakal menutup usahanya.
"Saya ingin membuka usaha lagi, tapi belum tahu kapan waktunya. Yang jelas kalau harga kedelai masih tinggi, perajin tahu tempe pasti bingung menentukan harga jual. Kalau bisa harga kedelai diturunkan," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait