Selain Indah, banyak juga peserta pawai yang berperan sebagai tokoh penyebar agama Islam juga diperagakan, seperti Walisongo yang menaiki kereta kuda, tokoh Muhammadiyah KH Achmad Dahlan, dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari.
Bahkan sejumlah penampakan makhluk halus juga diperagakan para santri dan pelajar, seperti pocong hingga sundel bolong dan tuyul. Keberadaannya menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat setelah absen dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Ribuan warga Kota Tegal tumpah ruah di sepanjang Jalan Pancasila Kota Tegal hingga meluas ke kawasan Alun-alun Kota Tegal.
“Kami terhibur dan bersyukur pawai rolasan kembali digelar setelah dua kali terhalang pandemi,” ucap salah satu penonton, Weny.
Pawai rolasan merupakan agenda wisata religi tahunan untuk mengenang jasa para syuhada penyebar agama Islam dan pejuang Islam di Indonesia, khususnya di Kota Tegal.
“Pawai rolasan pertama kali digelar pada tahun 1949 semasa tokoh penyebar Islam di Kota Tegal KH Muchlas,” ujarnya singkat.
Editor : Iman Nurhayanto