TANGERANG, iNewsJatenginfo.id - Indra Kesuma alias Indra Kenz kembali menjalani proses persidangan atas kasus investasi bodong Binomo yang digelar pada Rabu (5/10/2022).
Jaksa penuntut umum (JPU), Prima Yuda mengungkapkan pihaknya menuntut terdakwa Indra Kenz dengan hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp10 miliar atas tindak pidana pencucian uang dan menyebarkan berita bohong hingga membuat konsumen rugi.
"Terdakwa Indra Kesuma dijatuhkan pidana selama 15 tahun penjara, dan membayar denda Rp 10 miliar. Apabila tidak dibayar, diganti pidana badan 12 bulan penjara," ungkap JPU, Prima Yuda dalam tuntutannya.
Jaksa melanjutkan bahwa tuntutan itu dilayangkan karena Indra Kenz telah melakukan penipuan atau perbuatan curang, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Tak hanya itu, jaksa juga meyakini bahwa terdakwa melakukan perjudian online, penyebaran berita bohong (hoaks) melalui media elektronik sehingga mengakibatkan kerugian konsumen melalui transaksi elektronik.
"Untuk yang memberatkan perbuatan terdakwa telah merugikan masyarakat skala nasional dengan jumlah 144 dan nilai Rp83 miliar, terdakwa menikmati hasil kejahatan, tidak kooperatif, tergolong canggih dengan memanfatkam teknologi, mencoba mengelabui dalam persidagan," imbuhnya.
Dalam kasus ini, Indra Kenz didakwa dengan pasal berlapis. Pasal yang didakwakan adalah Pasal 45 ayat (2) jo Pasal 27 ayat (2) dan/atau Pasal 45A ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 3 dan/atau Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait