Nyatakan Aremania Sok Jagoan, Ketum KNPI Minta Ade Armando Ditangkap

Arie Dwi Satrio
Pernyataan Ade Armando yang menyebut suporter Arema sok jagoan dan bergaya preman manjadi penyebab kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, menuai kecaman para netizen. Foto: Youtube/@CokroTV

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id – Pernyataan pegiat media sosial Ade Armando yang menyalahkan Aremania atau suporter Arema FC dalam tragedi Kanjuruhan, menuai kecaman luas. Salah satunya datang dari Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama.

Melalui akun twitternya @knpiharis, Haris menyebut Ade Armando tak henti-hentinya membuat ulah. Haris tak habis pikir, dalam situasi sedang berduka, Ade Armando malah menyalahkan Aremania sebagai penyebab kericuhan. Tak cukup sampai di situ, Haris juga mempertanyakan pernyataan Ade yang menyebut suporter Arema sok jagoan.

“Woi ADE ARMANDO selalu saja kau buat ulah, orang sedang berduka malah kau persalahkan. TANGKAP ADE ARMANDO,” cuit Haris di akun Twitternya, @knpiharis.

Tak hanya Haris, pernyataan Ade Armando yang diunggah di akun Youtube Cokro TV membuat netizen berang.

“Halo Ade Armando kami sudah menyaksikan video anda di @cokro_tv. Pertama video anda bilang soal penggunaan logika yang sehat. Pertama jika pakai logika, maka JANGAN BANYAK BICARA kalau tidak tahu langsung di lapangan,” cuit akun Twitter @Ongisnade***.

“Tukang bakso arema, kalo ada ade armando makan bakso arema, titip sianida atau siram palaknya pake kuah bakso panas ya,” cuit akun Twitter @AsepWit***.

Politikus Partai Golkar yang juga aktivis Kolaborasi Warga Jakarta Andi Sinulingga juga angkat bicara.

“Bukannya ucapan ade armando itu yg lebih tepat di sebut sok jagoan dan petantang petenteng. Orang pada sibuk memadamkan api, dia malah sibuk menambah kobaran api,” cuit Andi Sinulingga di akun Twitternya, @AndiSinulingga.

Diberitakan, nama Ade Armando menjadi trending topic pertama di Indonesia, Selasa (4/10/2022) malam. Hal itu terjadi setelah Ade Armando mengeluarkan pernyataannya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang merenggut ratusan nyawa manusia.

Ade Armando dalam videonya yang diunggah di akun YouTube Cokro TV menyalahkan Aremania atau suporter Arema FC terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dosen Universitas Indonesia (UI) itu menuding Aremania sebagai penyebab kerusuhan yang berujung pada kematian ratusan manusia.

"Suporter sepak bola ini memang keterlaluan, siapa pun yang menyaksikan video yang kini tersebar tentang tragedi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu, pasti bisa mengenali bahwa pangkal persoalan adalah kelakukan sebagian suporter Arema yang menyerbu lapangan," kata Ade dikutip dari akun YouTube Cokro TV, Selasa (4/10/2022).

"Mereka sombong, bergaya preman, menantang, merusak, dan menyerang. Gara-gara merekalah tragedi itu terjadi," imbuhnya.

Dalam videonya, Ade juga mempersoalkan pernyataan Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia Richard Achmad Supriyanto dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia yang hanya menitikberatkan tragedi Kanjuruhan Malang kepada pihak kepolisian. "Nampaknya ada upaya sengaja untuk mengarahkan telunjuk kepada pihak kepolisian. Marilah kita bersikap objektif," ungkap Ade.

Ade menilai pangkal permasalahan terbesar dalam tragedi Kanjuruhan Malang justru adalah Aremania. Ia menyebut bahwa ada sejumlah Aremania yang sok jagoan dan melanggar aturan.

Sebaliknya, sambung dia, pihak kepolisian justru hanya menjalankan tugasnya. "Yang jadi pangkal masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion, dengan gaya preman masuk ke lapangan, petentengan," tutur Ade.

"Dalam pandangan saya, polisi sudah melaksanakan kewajibannya. Polisi misalnya sejak awal sudah meminta agar jadwal pertandingan dimajukan menjadi pukul 15.30, tapi pihak panitia berkukuh jam pertandingan tetap 20.00," imbuhnya.

Pernyataan Ade tersebut kemudian viral di Twitter. Tak sedikit warganet yang mengecam pernyataan ade. Mayoritas mereka menghujat Ade karena justru malah memperkeruh suasana di saat keadaan masih berduka atas meninggalnya ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan Malang.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network