Anggota Komisi IX DPR, Nabil Haroen: Saatnya Stop Perundungan di Pendidikan Kedokteran

Ade Achmad Ismail
M. Nabil Haroen, anggota Komisi IX DPR RI, dalam sebuah FGD dengan IDI Jakarta, di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (26/09/2022).


Demi mendapatkan ilmu, ada yang harus membayar dengan tubuhnya. Ini kan nggak bener. Kalau ada yang membantah, saya bisa tunjukkan datanya,” ungkap Nabil. 

Nabil Haroen menambahkan, betapa dunia kedokteran selama ini seakan dikelilingi tembok tebal yang tidak bisa disentuh. “Selama ini dunia kedokteran seperti tidak bisa disentuh. Nggak ada yang berani lapor. Ini harus yang harus dibenahi bersama,” terangnya. 

“Perundungan di lingkungan kedokteran itu merupakan kejahatan. Maka, harus ada solusi hukum serta proses hukum yang jelas dan kongkret hingga tidak ada yang dirugikan. Praktik perploncoan senior-yunior ini harus berhenti. Ini merugikan kita semua, merugikan bangsa Indonesia. Pelaku kejahatan ini harus diproses hukum, untuk efek jera dan menstop perundungan ini untuk selamanya di lingkungan para dokter,” jelas Nabil Haroen yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil V Jawa Tengah. 

Lebih lanjut, Nabil Haroen mengajak untuk berkolaborasi, bekerjasama dan bekerja bersama, untuk melakukan perubahan revolusioner, agar terjadi perbaikan di dunia pendidikan kedokteran serta ekosistem pelayanan kesehatan pada umumnya.

“Saya yakin, selama ini sudah ada perubahan-perubahan di beberapa lembaga, tapi harus ada gerakan massif lebih jauh. Seperti di FKUI, saya komunikasi dengan beberapa dokter dan pengajar di sana, itu sudah ada perubahan signifikan. Tapi kan problemnya masih banyak sekali, kalau perubahan hanya secuil dan terfragmentasi, kan tidak menyelesaikan problem. Jadi, harus ada perubahan revolusioner,” demikian ungkap Nabil.

Nabil Haroen memberi solusi agar ada perubahan signifikan, selain dari keterlibatan aparat penegak hukum dan regulasi yang ada. “Dari mana mulai perubahan ini? Kampus-kampus fakultas kedokteran ataupun kesehatan, yang menjadi pusat pendidikan bagi para dokter dan tenaga kesehatan harus menyegarkan kurikulumnya, proses pendidikan dari awal hingga menjadi dokter bahkan dokter spesialis, harus direview ulang. Celah dimana perundungan bagi dokter, harus segera ditambal dengan solusi untuk perbaikan,” tegasnya (*).

Editor : Iman Nurhayanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network