Kudeta Diragukan
Pakar tentang masalah China, Aadil Brar, mencatat bahwa Xi Jinping kemungkinan dikarantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Itu menjadi alasan yang logis mengapa dia tidak muncul di tengah publik saat ini.
Brar juga membagikan data penerbangan yang menunjukkan tidak ada gangguan penerbangan. Dia lebih lanjut membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China, menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal.
Jurnalis Zakka Jacob menyoroti bahwa Xi memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China yang membuat kudeta tidak mungkin terjadi.
"Banyak desas-desus pagi ini tentang kudeta militer di China. Sejauh ini tidak ada yang kredibel. Kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat (CMC). Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan pemerintah," kata Jacob dalam tweet-nya, seperti dikutip Hindustan Times, Senin (26/9/2022).
Jurnalis dan penulis Ananth Krishnan juga mengatakan sejauh ini tidak ada bukti kudeta. "Sementara politik China adalah kotak hitam paling hitam, saya tidak menemukan bukti di Beijing hari ini untuk mendukung rumor media sosial mana pun," kata Krishnan di Twitter, mencatat bahwa desas-desus itu telah muncul menjelang pertemuan penting China.
South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong juga sama sekali tidak melaporkan tentang kudeta atau pergolakan politik di China.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait