Sementara PSIM hampir saja menggandakan keunggulan melalui Yudha di menit tambahan waktu, berkat umpan manis dari sisi kiri pertahanan gawang PSCS. Namun sontekannya masih bisa dipatahkan kiper PSCS Anas Fitrianto.
Dibabak kedua, PSIM justru memilih bermain lebih tenang dan cenderung bertahan. Laskar Mataram lebih banyak memanfaatkan serangan balik dan umpan bola lambung.
PSCS terus meningkatkan intensitas serangannya di babak kedua, anak asuh Hendri Susilo bahkan cenderung bermain ngotot dan mencoba membuat peluang dari belakang.
Terbukti, PSCS hampir saja menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas yang diambil oleh Said Marjan di menit 54. Namun tendangan dari sisi kanan pertahanan PSIM itu masih bisa diselamatkan oleh kiper PSIM.
Serangan yang dilancarkan Rahmad Tri dkk makin konsisten di babak kedua, namun barisan pertahanan yang dibangun oleh anak-anak Laskar Mataram juga semakin kokoh.
PSCS berhasil menyamakan kedudukan lewat gol yang diciptakan Mudasir di akhir pertandingan babak kedua, melalui tendangan volinya di menit 90, yang memanfaatkan kemelut di depan gawang PSIM.
Hingga wasit meniup peluit pertanda pertandingan usai, kedua tim masih belum bisa merubah papan skor. Pertandingan pun berakhir dengan skor 1-1.
Pelatih Kepala PSCS Cilacap, Hendri Susilo mengatakan, dirinya bersyukur atas hasil yang cukup baik dari pertandingan kali ini. Dimana timnya berhasil menahan imbang tim tuan rumah dengan skor 1-1. Meski begitu, ada sejumlah catatan yang masih harus diperbaiki.
“Syukur Alhamdulillah kami bisa mambawa satu poin dari hasil pertandingan ini. Di babak kedua anak-anak bermain ngotot dan progresnya bagus,” katanya sesaat setelah pertandingan melawan PSIM, Minggu (11/9/2022).
Menurutnya, para pemain tim Hiu Selatan telah melaksanakan instruksi yang dia berikan sebelum pertandingan. Meski sempat tertinggal terlebih dahulu, namun anak asuhnya terus bekerja keras dan berhasil menyamakan kedudukan.
“Saya siapkan beberapa skema dan taktik serangan, tadi sempat diubah memang di babak kedua. Ada rotasi pemain juga,”katanya.
Editor : Iman Nurhayanto