YOGYAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Novi Dwi Astuti, adalah guru SDN Tegalsari Srigading Sanden Bantul dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Capaian yang direngkuhnya saat ini tidaklah begitu saja jatuh dari langit dengan cuma-cuma. Akan tetapi ada kisah perjuangan panjang dalam kehidupan pendidikan dan kariernya karena ia pernah hampir gagal melanjutkan studi di SMA dan pernah menjadi karyawan toko.
Dikutip dari laman resmi UNY, alumnus SMAN 2 Bantul ini pernah menjadi pelayan toko di Bantul setamat SMA karena tidak ada biaya untuk melanjutkan kuliah.
Namun, beruntunglah Novi diteirma di program studi PGSD UNY dengan menggunakan beasiswa Bidikmisi sehingga bebas biaya kuliah dan mendapatkan uang saku bulanan.
Putri kedua pasangan Gitono dan Sartiyah yang berprofesi sebagai buruh bangunan dan buruh tani tersebut berhasil menamatkan studi di UNY dengan Indeks prestasi kumulatif 3,88 dengan masa studi 3,5 tahun.
Gitono mengatakan bahwa sejak kecil Novi tidak pernah meminta uang saku pada orang tuanya.
“Saya mendukungnya untuk melanjutkan pendidikan, namun saya tidak punya biaya” kata Gitono.
“Alhamdulillah dia mendapat beasiswa bidikmisi di UNY” tambahnya.
Sartiyah mengisahkan bahwa saat duduk di SMA, Novi lolos menjadi finalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Kabupaten Bantul, dan memperoleh hadiah uang tunai Rp2,5 juta.
“Uang itu dia berikan pada suami saya yang sedang memperbaiki rumah kami, untuk membeli semen” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sartiyah juga berkisah bahwa setamat SMP hampir saja Novi tidak dapat melanjutkan studi di SMA karena ketiadaan biaya.
Untunglah ada tetangga yang kebetulan juga guru di salah satu SMA di Bantul mau membiayainya bersekolah.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait