YOGYAKARTA, iNewsJatenginfo.id – Gempa dan guguran lava yang dialami Gunung Merapi terjadi karena adanya perubahan bentuk tubuh pada gunung yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Sebelumnya dilaporkan, Gunung Merapi mengalami gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu (7/8) pukul 00.00-24.00 WIB. Selain gempa, Merapi juga mengalami 6 kali guguran lava pada periode yang sama.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa vulkanik.
"Gunung Merapi juga mengalami 152 gempa fase banyak dan 35 kali gempa embusan," ujarnya melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin (8/8/2022).
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian sekitar 30 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan itu, tercatat enam kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya. "Terdengar dua kali suara guguran," ucap Agus Budi.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait