Deputi Bidang Produk Wisata & Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menjelaskan bahwa IWTCF 2022 ini merupakan event wisata kebugaran pertama yang memadukan tiga konsep sekaligus, yaitu konferensi yang menghadirkan lebih dari 30 narasumber dari negara anggota G20, ASEAN, termasuk Indonesia, lalu workshop dan exhibition.
"Dengan terobosan baru ini saya harap nantinya wisata kebugaran Indonesia dapat menjadi top of mind bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” kata Rizki Handayani.
Sementara Presiden Joko Widodo yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto yang hadir secara daring menyambut baik acara International Wellness Conference and Festival 2022 yang menjadi sarana dialog untuk pengembangan wellness tourism maupun mempromosikan kekayaan serta memperkuat tujuan destinasi wisata kebugaran Indonesia.
Diketahui wisata kebugaran dalam ekonomi global memberikan kontribusi yang tinggi, tercatat terjadi kenaikan dari 4,2 triliun dolar AS di tahun 2017, menjadi 4,5 triliun dolar AS di tahun 2019. Wisata kebugaran diperkirakan meningkat di tahun 2022 dengan rata rata pertumbuhan 7,5 persen per tahun dan ini sekitar 18 persen dari total pariwisata global.
“Momentum ini akan terus berlanjut dan masyarakat global semakin sadar tentang pentingnya kesehatan mereka dan pariwisata kesehatan akan bernilai 1 triliun AS dolar dalam waktu tidak terlalu lama. Karenanya wisata kesehatan harus terus dikembangkan dengan pengelolaan yang profesional setelah itu perlu dipromosikan secara luas baik dari turis domestik maupun turis mancanegara yang tentunya akan semakin meminati wisata kesehatan di Indonesia,” ujar Airlangga.
Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyampaikan rasa syukurnya karena Solo menjadi tuan rumah dalam perhelatan IWTCF 2022. Hal ini memberikan dampak yang besar terhadap keberlangsungan ekonomi di Solo. Terbukti dengan okupansi rate hotel yang menembus 100 persen.
“Saya berharap acara ini menjadi batu loncatan bagi UKM kita dan produk kesejahteraan kita seperti jamu dan beksan mendapatkan pengakuan dan minat dari pasar global,” kata Gibran.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait