Penjual Es Krim Jadi Milyader, Ternyata Hanya Lulusan SD

Mohammad Yan Yusuf
Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang milyarder yang sukses dari berjualan es krim yang ternyata hanya lulusan SD. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang milyarder yang sukses dari berjualan es krim yang ternyata hanya lulusan SD. Kisah sukses Sanawi pengusaha sukses ini menarik untuk dibahas, bagaimana tidak pria yang kini menjadi miliarder itu merupakan seorang lulusan SD.

Ia berhasil mengembangkan es krim hingga sukses dan berkembang besar. Berasal dari keluarga kurang mampu, Sanawi mampu hidup sukses. 

Lalu apa saja kisah sukses Sanawi? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber tepercaya. 

Anak Pengembala Sapi

Sanawi sendiri merupakan pria desa yang lahir di Blora, Jawa Tengah pada 1974. Ia berasal dari keluarga kurang mampu. 

Ayah Sanawi merupakan pengembala sapi yang hidup pas-pasan, ia tidak bisa baca apalagi menulis. Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan Sanawi. 

Ia sempat dituding tidak punya masa depan, mengingat hingga remaja, Sanawi hanya mengikuti penerus ayahnya, yaitu bergembala sapi milik tetangganya. 

Merantau ke Jakarta

Pada umur 16 tahun, Sanawi dan tetangganya merantau ke Jakarta. Bermodal Rp7.500 hasil penjualan ketela. Ia nekat merantau. 

Namun sesampai di Jakarta, ia malah ditinggal tetangganya, sembari bersedih dan menangis ia kemudian kembali pulang ke Blora. 

Tekad kuatnya menggelora mendorong dirinya kembali ke Jakarta ia merantau sendirian dan berhenti di Terminal Pulogadung. Sempat bekerja sebagai kuli bangunan namun rupanya Sanawi gagal.

Tak putus asa, ia lantas berkeliling ke beberapa pemukiman menawarkan jasa mengecat rumah. Selama di Jakarta, Sanawi tidur serampangan, emperan toko, mushola, hingga beberapa tempat lainnya ia lakukan untuk melepas lelah. 


Merantau ke Samarinda

Di tahun 2006, bersama temannya Sanawi pindah ke Samarinda. Setahun disana, hidupnya tidak berubah. Ia kemudian mencoba menghubungi temannya hingga ditawarkan berjualan es krim.

Bermodal Rp60 ribu hasil pinjaman temannya, Sanawi kembali berkeliling kota menjual es krim menggunakan sepedanya. Dalam sehari ia berhasil mendapatkan uang Rp150 ribu yang kemudian membuatnya tersadar. 

Pantang Makan Sebelum Laku

Berprinsip pantang makan sebelum laku, usaha Sanawi berkembang setelah dirinya menyisihkan keuntungan penjualan dengan hidup super hemat. Ia kemudian membeli mobil dan motor untuk operasional usahanya. 

Memanfaatkan jaringan dan teman-temannya sesama penjual es krim. Sanawi mulai berkawan dengan beberapa pengusaha es krim sukses. 

Lewat itu pula ia menjadi distributor es krim dengan penjualnya merupakan mantan kuli bangunan. Ia mendapatkan modal pinjaman dari Bank setelah beberapa kali mencobanya. 

400 Pengecer

Kisah sukses Sanawi lantas berkembang lewat usahanya, ia memiliki 400 pengecer berhasil didapatkan pada tahun 2010. Jumlah ini kian meningkat hingga tahun lalu. 

Tercatat di tahun 2021, ia memiliki 700 mitra dengan 27 sub distributor yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, dan Jakarta. Tak hanya itu, lewat es krim Vanesa itu, ia mampu berkembang, hingga memiliki pabrik es krim di kawasan Kudus, Jawa Tengah dengan produksi 40 ribu korn.

Itulah kisah sukses Sanawi. Penjual es krim lulusan 1 SD yang tidak bisa baca tulis. Ia pun kini bisa sukses dan berkembang hingga sekarang. 

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network