Bagi dia, ini penting untuk hadir mensyiarkan dan menggelorakan Muhammadiyah di berbagai ranah, baik di tingkat lokal, nasional. regional, sampai ke tingkat global.
“Dalam konteks Muktamar, kita Muhammadiyah ‘Aisyiyah dan seluruh komponen yang ada di dalamnya mari syiarkan muktamar ini dengan berbagai macam karya dan mampu menghadirkan karya-karya Muhammadiyah yang terbaik untuk umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta,” tuturnya.
Menurutnya, Muktamar harus menjadi kekuatan bagi warga persyarikatan dalam usaha merekatkan ukhuwah, memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta, sehingga dapat bermuktamar tetap dalam suasana protokol kesehatan dan selalu mengedepankan empati, simpati, dan peduli atas musibah pandemi covid-19.
Dengan cara itu, maka warga persyarikatan bisa merayakannya dalam keseksamaan dan tetap memiliki dan menampilkan nilai-nilai ruhaniyah , ihsan, kecerdasan atau intelektualitas Muhammadiyah.
“Dan tidak kalah pentingnya Muktamar harus menjadi ajang yang bermartabat, Muktamar yang uswah hasanah, Muktamar yang berkemajuan,” kata Haedar.
“Kami percaya bahwa berbagai media literasi dan bahkan institusi yang ada di Muhammadiyah mensukseskan muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait