Harga Cabai Naik, Penjual Bumbu Gilingan di Banjarnegara Pilih Kurangi Keuntungan

Elis Novit
Penjual bumbu gilingan di pasar tradisional Kabupaten Banjarnegara yang terdampak kenaikan harga cabai. Foto: Elis Novit

BANJARNEGARA, iNewsJatenginfo.id – Kenaikan harga cabai berpengaruh terhadap penjual bumbu gilingan di Kabupaten Banjarnegara. 

Mereka memilih mengurangi keuntungan dan produksi agar tak ditinggal pelanggan.

Pedagang bumbu gilingan dan penjual sambal tak berani menaikkan harga jual, meskipun cabai sebagai bahan baku utama harganya terus meroket. 

Pedagang bumbu gilingan memilih mengurangi keuntungan, daripada menaikkan harga jual agar pelanggan tetap membeli dagangannya. 

Cabai rawit merah yang mahal di pasaran membuat penjual bumbu gilingan harus putar otak agar bisa bertahan. Salah satunya dengan mengoplos cabai untuk bahan dasar sambal. 

“Bahan baku yang biasanya murni cabai rawit merah, saat ini dicampur cabai merah atau rawit lokal. Hal ini dilakukan agar pedagang tidak merugi akibat harga cabai yang mahal,” kata salah satu penjual bumbu gilingan, Maryono, Rabu (15/6). 

Penjual bumbu gilingan masih menjual bumbu rendang Rp40.000 per kilogram. Bumbu soto Rp35.000 per kilogram. Bumbu kuning Rp30.000 per kilogram, dan bumbu gule Rp30.000 per kilogram.  

Pedagang berharap harga cabai bisa segera turun. Kenaikan harga yang terus terjadi akan membuat pedagang merugi dan mengancam usahanya. 

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network