JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni meminta polisi untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait adanya upaya penyelundupan senjata api ilegal yang diduga akan dikirimkan ke Papua.
Menurut Sahroni, penyelundupan senjata api ilegal ini sangat berbahaya terutama jika jatuh ke tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini diungkapkannya menyusul keberhasilan Polda Sulawesi Utara bersama Polres Minahasa Utara dan Polres Kepulauan Sangihe yang berhasil mengungkap penyelundupan senjata api dan amunisi dari Filipina ke Indonesia.
Dari hasil penyelidikan awal, diduga senjata tersebut akan diselundupkan ke Papua.
"Ini tentunya mengancam ketertiban dan keamanan, bahkan bisa menyebabkan kerusuhan. Jadi baik sekali bila kepolisian berhasil menghentikan penyelundupannya hingga tidak sampai ke pihak pemesan yang dimaksud,” kata Sahroni, Senin (23/5).
Selanjutnya, Sahroni meminta kepolisian agar melakukan investigasi lebih jauh terkait berbagai upaya penyelundupan ini, agar bisa benar-benar dipastikan senjata ilegal tidak beredar di masyarakat.
“Dari mana dikirimnya, hendak ditujukan kepada siapa, itu perlu diusut hingga tuntas. Dugaan sementara senjata ilegal itu akan diselundupkan ke Papua. Nah ini perlu diselidiki lebih lanjut demi mengantisipasi berbagai perkembangan nantinya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi menggagalkan penyelundupan enam senjata api (senpi) ilegal di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Rencananya, senpi tersebut akan diselundupkan ke Manokwari, Papua Barat.
Kasat Res Narkoba Polres Minahasa Utara Iptu Mauel Joli Bansaga mengatakan pengungkapan kasus berawal ketika polisi mengamankan pria berinsial OM warga Desa Daghdo, Kepulauan Sangihe di Desa Kolongan Tetempangan, Kecamatan Kalawat, Minut, Minggu (15/5).
"Dari tangan IM diamankan barang bukti sepucuk senjata api otomatis merk UZI dan 15 butir amunisi," ujarnya, Selasa (17/5).
Editor : Iman Nurhayanto