JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman menilai pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi dikendalikan kepentingan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab Jokowi sudah 'berinvestasi' kemenangan untuk Prabowo-Gibran.
"Indikasi yang muncul bisa kita saksikan bagaimana perangkat hukum dan konstitusi sudah dipakai sedemikian rupa oleh kekuasaan melalui kasus di MK (Mahkamah Konstitusi) yang seharusnya berjalan untuk mengawal kekuasaan," ujar Airlangga saat dihubungi, Jumat (16/2/2024).
Gibran bisa maju cawapres usai putusan MK nomor 90/PUU-XXI/2023 pada Oktober 2023 lalu. Dalam putusannya, MK membolehkan calon yang belum berusia 40 tahun untuk berkompetisi menjadi capres dan cawapres. Syaratnya, sang calon harus pernah dipilih atau menjabat menjadi kepala daerah.
Saat putusan itu diketok Ketua MK Anwar Usman, Gibran masih berusia 36 tahun. Anwar adalah besan Jokowi alias paman Gibran. Sejumlah analis menduga Jokowi turut mempengaruhi Anwar dalam putusan tersebut
Selain itu, Airlangga juga menilai pasangan Prabowo-Gibran paling potensial tersandera kepentingan kaum oligarki jika memang menang Pilpres 2024. Potensi itu besar lantaran Prabowo-Gibran paling banyak disokong pebisnis besar.
"Dilihat dari ketiga pasangan capres-cawapres yang ada, maka jelas pasangan Prabowo-Gibran memiliki potensi paling besar yang menjadi representasi dari kekuatan oligarki dan menjadi pelindung dari operasi oligarki," kata Airlangga.
Sejumlah pengusaha besar ikut cawe-cawe di Pilpres 2024. Belum lama ini, Boy Thohir sempat sesumbar sepertiga penguasa ekonomi Indonesia bergabung mengusung pasangan Prabowo-Gibran. Pernyataan Boy Thohir itu, menurut Airlangga, menunjukkan kuatnya aliansi pebisnis di kubu pasangan nomor urut 2.
Jika Prabowo-Gibran menang, Airlangga khawatir kekayaan negara bakal mengalir ke kelompok oligarki yang mengusung pasangan tersebut.
"Ini menjadi problem mengingat bahwa dapat kita prediksi ke depan, apabila sebagian besar pendukung kekuatan 02 adalah kaum oligarki, maka hampir dapat dipastikan kepada siapa distribusi maupun partisipasi pembangunan ekonomi akan diberikan oleh kekuatan 02 ini. Tidak jauh dari kekuatan sosial kelas oligarki," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto