JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Nama Anthony Salim tentu tidak asing ditelinga masyarakat Indonesia, terutama bagi orang-orang yang telah malang melintang di dunia bisnis. Pasalnya, pria dengan nama Tionghoa Liem Hong Sien ini merupakan CEO dari perusahaan raksasa Salim Group. Bahkan, dia juga menempati urutan kelima dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2022.
Diketahui, harta kekayaan Anthoni Salim mencapai 7,5 miliar dolar AS atau setara Rp114,02 triliun. Kekayaan Anthoni Salim bersumber dari berbagai macam bisnis yang berada di bawah Salim Group dan kepemilikan sejumlah saham.
Salim Group
Adapun beberapa bisnis Salim Group di antaranya minyak goreng. Selain memproduksi minyak goreng melalui PT Salim Ivomas Pratama Tbk yang memproduksi minyak goreng Bimoli, Salim Group juga sukses mendirikan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai perusahaan induk.
Indofood merupakan perusahaan yang khusus bergerak dalam industri pengolahan makanan. Perusahaan ini mengklasifikasikan bisnisnya dalam lima segmen yakni produk konsumen bermerek, bogasari, agrobisnis, distribusi serta budi daya dan pengolahan sayuran.
Salim Group juga memiliki bisnis di bidang roti melalui PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang memproduksi brand Sari Roti.
Selain itu, anak perusahaan dari Indofood Sukses Makmur yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga sukses dipasarkan ke masyarakat. Produknya yakni Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura.
Selain itu, terdapat beberapa produk minuman yang diketahui milik Salim Group, antara lain Indomilk, Milkuat, hingga kental manis Cap Enak.
Tak hanya sampai disitu, Indomaret ternyata juga merupakan salah satu gurita bisnis dari Anthoni Salim yang merupakan anak usaha PT Indoritel Makmur Internasional Tbk.
Kepemilikan Saham
Selain memiliki gurita bisnis, Anthoni Salim juga menambah pundi-pundi kekayaannya melalui kepemilikan saham. Dirinya diketahui memiliki saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dengan porsi 11,12 persen dari sebelumnya hanya 3,03 persen.
Selain itu, Anthoni Salim juga memiliki saham EMTK sebesar 9 persen yang setara dengan Rp12,01 triliun. Kemudian, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Anthoni Salim menjadi pemegang 9 persen saham.
Selanjutnya, saham Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar 80,53 persen. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melalui First Pacific Investment Management Ltd, perusahaan yang didirikan Sudono Salim sebesar 50,07 persen.
Kemudian, PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) melalui PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) sebesar 91,97 persen. PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) melalui Gallant Venture Ltd dan PT Tritunggal Intipermata 67,7 persen. PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) melalui PT Megah Eraraharja dan Anthoni Salim sebesar 51,9 persen. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) melalui DNET sebesar 25,77 persen.
Lalu, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) melalui PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sebesar 59,48 persen, SIMP melalui PT Indofood Agri Resources Ltd dan INDF sebesar 78,5 persen.
Dia juga memiliki saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia sebesar 74,65 persen, dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melalui DNET sebesar 35,84 persen.
Editor : Iman Nurhayanto