DENPASAR, iNewsJatenginfo.id - Ratusan suporter sepak bola di Bali menyalakan lilin di Bundaran Patung Catur Muka, Denpasar, Senin (2/10/2022) malam. Mereka menggelar doa bersama untuk korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC versus Persebaya.
"Sudah cukup aksi serupa yang menimbulkan banyak korban jiwa. Selain menelan korban jiwa, tragedi Malang menjadi catatan buram persepakbolaan Indonesia," kata Koordinator Ultras Garuda Bali, I Made Mustika Yasa.
Yasa mengatakan, berkumpulnya ratusan Ultras Bali dan suporter klub bola Indonesia lainnya di lokasi murni spontanitas. Doa bersama dan menyalakan lilin bentuk dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan.
Menurut Yasa, para suporter sepakat untuk sementara waktu berhenti menyaksikan sepak bola di stadion.
"Momentum ini menjadi awal yang baik untuk Suporter Bali pada khususnya untuk belajar dari tragedi tersebut," ujar koordinator suporter Bali United, Dewa Yudistira.
Salah seorang Aremania Dewata, Bayu juga menghadiri doa bersama. Dia berharap kejadian tragis di Satadion Kanjuruhan tak terulang di lain waktu.
"Para fans menyatukan tekad dalam komitmen bersama untuk membangun rivalitas yang sehat," tuturnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak pada Minggu malam menyebut jumlah korban tewas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mencapai 130 orang.
"Mengacu pada data Dinas Kesehatan Malang, hasil rekapitulasi 25 rumah sakit rujukan di wilayah Malang, dari data 174 orang meninggal dunia sebelumnya dimungkinkan temuan potensi data ganda," katanya.
Menurut Emil, jumlah korban kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang terdata 130 orang meninggal dunia, 31 luka berat dan 253 luka ringan hingga sedang.
Editor : Iman Nurhayanto