Kepsek SMP 1 Muhamadiyah Pekanbaru Dilantik, Kesulitan Masuk Sekolah

PEKANBARU, iNewsJatenginfo.id- Firnando telah terpilih sebagai Kepala Sekolah SMP 1 Muhamadiyah Pekanbaru. Namun sejauh ini Firnando mengaku tidak bisa ke sekolah yang berada di Jalan KH Ahmad Dahlan, Sukajadi, Pekanbaru tersebut karena ada penolakan.
"Saya dikukuhkan pada 16 Juli 2022 lalu. Namun sampai sekarang saya tidak bisa masuk. Ini karena oknum guru dan Wakil Kepala Sekolah SMP 1 Muhamadiyah yang menghalangi saya, baik saat pengkuhan maupun saat saya akan bekerja di sana," kata Firnando Sabtu (30/7/2022).
Dia menjelaskan bahwa dia terpilih setelah mengikuti penjaringan. Dimana sesuai aturan bahwa kewenangan pemilihan Kepala Sekolah SMP 1 Muhammadiyah adalah pihak Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhamadiyah Pekanbaru.
"Saya sudah pegang SKnya. Tapi setiap masuk kesana saya dihalangi, pintu pagar dikunci. Tapi saya bersabar demi ketentraman sekolah," imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa alasan sejumlah oknum guru dan juga Wakil Kepala Sekolah adalah terkait pembangunan gedung sekolah dan juga dana koperasi. Dimana Fernado mengatakan hal dipermasalahkan sewaktu dirinya menjabat Kepsek SMP 1 Muhamdiyah Pekanbaru.
"Saya dulukan Kepsek disana dari tahun 2010 sampai 2019. Yang dipermasalahkan mereka disana terkait pembangunan gedung lantai 5 katanya ada korupsi. Padahal sudah jelas. Padalah pembangunan gedung itu sudah diaudit pihak PDM (Pimpinan Daerah Muhamadiyah) Pekanbaru, sudah diverifikasi Lembaga Pengawas Pembina Keuangan. Semua tidak ada masalah. Kemudian adalah penolakan saya itu karena adalah masalah dana koperasi. Saya dituduh memakai, padahal tidak ada. Semua pengunaan keuangan koperasi sekolah itu melalui rapat dan diketahui kemana semua dananya. Saat itu yang menjabat Ketua Koperasi ya Yulmawarni itu. Dialah yang tau terkait penggunaan uang koerasi dan dialah yang menolak saya kerja disana. Jadi tuduhan semua itu tidak berdasar," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Penjaringan Kepsek SMP 1 Muhamadiyah Pekanbaru, Irwandra menjelaskan bahwa proses pemilihan kepala sekolah sudah sesuai aturan.
"Awalnya ada delapan calon. Kemudian diseleksi lagi dan terpililah 3 kandidat. Kemudian 3 nama ini diproses dan terpilihkan nama Firnando untuk Kepsek SMP 1 Muhamadiyah Pekanbaru untuk priode Tahun 2022-2026. Terkait adanya isu masalah pembangunan sekolah dan dana koperasi kita sudah berjumlah dengan pihak sekolah dan tidak ada, semua itu tidak berdasar," imbuhnya.
Siti Aisyah salah satu guru dan juga mengurus koperasi mengatakan agar semua mengikuti aturan yang ada."Terkait masalah koperasi semua sudah jelas, sudah dirapatkan dan semua sudah tau. Saya tetap mengajar, tetapi kalau terkait dengan urusan dengan masalah Kepsek saya tidak setuju. Ibu Yulmawarni ini Wakil Kepala Sekolah bukan Keplsek. Jadi kalau dia melakukan kegiatan dengan mengatasnamakan Kepksek kami para guru tidak mau. Kepsek yang barukan sudah ada," imbuhnya.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah SMP 1 Muhamadiyah Pekanbaru, Yulmawani tidak mau mengomentara terkait permasalah internal termasuk penjegalan Firnando. "Saya tidak begitu banyak komentar ya, tidak mau jadi polemik. Inikan masalah internal. Tapi saya jelaskan, bahwa saya adalah Plt Kepsek SMP 1 Mumadiyah dan merangkap Wakil Kepsek," imbuhnya.
Editor : Iman Nurhayanto