DEMAK, iNewsJatenginfo.id - Puluhan guru SMK Negeri di Kabupaten Demak mengikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Rabu (29/6). Kegiatan ini bekerjasama dengan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).
Acara yang berlangsung di Gedung Pusat Keunggulan SMKN 1 Sayung itu, diikuti oleh SMKN 1 Demak, SMKN 2 Demak, SMKN 1 Karangawen dan SMKN 1 Sayung.
Kegiatan dilaksanakan secara luring dan daring. Masing-masing sekolah mengirimkan 10 perwakilan guru untuk mengikuti kegiatan secara luring (tatap muka).
Sedangkan guru lainnya yang tidak mengikuti secara tatap muka, dapat menyimak acara melalui daring.
Narasumber menghadirkan Koordinator Pengawas SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Wilayah II Gigis Mohamad Afnan, Fasilitator IKM UPGRIS Dr. Ngurah Ayu dan Dr. Noor Miyono.
Santoso Kepala SMK Negeri 1 Sayung mengatkan, acara pelatihan IKM ini merupakan kegiatan bersama yang dilaksanakan secara bergiliran oleh 4 SMK Negeri di Demak dengan menggandeng perguruan tinggi.
"Harapannya, ilmu dari perguruan tinggi dapat diserap dan di implementasikan oleh para guru di sekolah. SMK Negeri harus menjadi pioner untuk kemajuan pendidikan," kata Santoso.
Gigis Mohamad Afnan, Koordinator Pengawas SMK Dissmkdikbud Jateng Wilayah II mengatakan, kurikulum paradigma baru yang diterapkan di SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), yakni upaya mengembangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berfungsi sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk dapat belajar dari lingkungan sekitarnya.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi atas permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.
Karena itu, dia mengajak para guru agar mengimplementasikan P5 di sekolah masing-masing, sehingga diharapkan dapat terwujud profil pelajar Pancasila.
“Dengan adanya P5 ini, pembelajaran di sekolah harus menyenangkan,” kata Gigis.
P5 memiliki tema diantarnya gaya hidup , kearifan lokal, Bhinneka Tunggal Ika, bangunlah jiwa dan raganya, demokrasi, berekayasa dan berteknologi membangun NKRI, kewirausahaan, kebekerjaan dan budaya kerja.
“Untuk mewujudkan P5, tidak hanya guru dan peserta didik yang terlibat, tapi juga partisipasi masyarakat terutama dunia kerja,” ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto