JEPARA, iNewsJatenginfo.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara menginturksikan untuk menutup pasar hewan Mayong, Senin (6/6), akibatnya pasar yang biasanya ramai dengan aktifitas pedagang dan pembali ini mendadak lumpuh.
Dari hasil pantauan DKPP Jepara menemukan 139 hewan ternak suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan gejala hipersalivasi atau keluar air liur, suhu badan tinggi di atas 38 derajat.
Kemudian terdapat luka melepuh di gusi mulut dan lidah dan ada luka di kuku. DKPP juga telah melakukan uji sampel swab di laboratorium terhadap tujuh hewan ternak dengan hasil positif PMK.
Dari 139 yang dinyatakan suspek PMK, 114 ekor sapi dan 25 ekor kerbau yang tersebar di sejumlah kecamatan di Jepara.
“Penutupan seluruh pasar hewan dilakukan untuk mencegah laju penyebaran PMK ke hewan ternak lainnya. Penutupan berlangsung selama tiga pekan, karena masa inkubasi PMK sekitar 14 hari,” kata Kepala DKPP Jepara Zamroni Lestiaza.
Selain melakukan penutupan pasar hewan, DKPP meminta kepada peternak untuk melakukan karantina dan memisah hewan yang terindikasi PMK dengan hewan lainnya karena PMK bisa menyebabkan kematian pada hewan berusia dibawah satu tahun.
Tak hanya itu, DKPP juga secara aktif memberikan himbauan dan melakukan monitoring secara rutin kepada para peternak guna memastikan kondisi kesehatan hewan ternak.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait