BANJARNEGARA, iNewsJatenginfo.id – Harga telur ayam yang terus melambung berdampak terhadap produsen makanan, khususnya roti di Kabupaten Banjarnegara.
Para perajin roti memilih mengurangi jumlah produksi dan keuntungan akibat naiknya harga telur.
Harga telur yang mencapai Rp28.000 per kilogram membuat perajin roti menjerit. Sebab pengeluaran untuk bahan baku menjadi membengkak.
“Kebutuhan telur rata-rata 30 kilogram per hari. Kami membutuhkan 8-12 telur untuk satu adonan. Akibat telur mahal, kami memilih mengurangi keuntungan daripada menaikan atau memperkecil ukuran,” kata salah satu pembuat roti di Banjarnegara, Suprihati, Rabu (1/6).
Jika harga telur terus naik, produsen roti khawatir mengalami kerugian karena tingginya biaya produksi.
Pedagang saat ini juga memilih mengurangi jumlah produksi untuk stok harian dan fokus pada order pesanan.
Harga telur di pasar tradisional Kabupaten Banjarnegara mencapai Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Kenaikan diduga dipicu mahalnya harga pakan yang dialami peternak.
Pemerintah diimbau segera mengendalikan harga telur, sehingga tidak mengancam industri kecil, khususnya produsen makananan berbahan telur dalam proses produksinya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait