NEW YORK, iNewsJatenginfo.id - Harga minyak mentah mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (31/5).
Hal ini dipicu, salah satunya kesepakatan Uni Eropa melakukan embargo pada minyak Rusia.
Data bursa Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 09.11 WIB menunjukkan, harga minyak Brent Juli 2022 naik 0,62 persen menjadi 122,43 dolar AS per barel.
Sedangkan Brent Agustus 2022 menguat 0,49 persen menjadi 118,18 dolar AS per barel.
West Texas Intermediate (WTI) Juli 2022 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) melonjak 2,22 persen menjadi 117,63 dolar AS per barel, sementara WTI Agustus 2022 melesat 2,32 persen menjadi 114,83 dolar AS per barel.
Kenaikan harga acuan harga minyak dunia pagi ini terjadi setelah Uni Eropa sepakat untuk memangkas impor minyak dari Rusia pada akhir 2022.
Hal ini memicu kekhawatiran pasar yang lebih ketat di tengah meningkatnya permintaan menjelang puncak musim panas di AS dan Eropa.
Para pemimpin Uni Eropa pada prinsipnya sepakat untuk memotong 90 persen impor minyak dari Rusia pada akhir tahun ini.
Langkah ini diambil sekaligus menyelesaikan kebuntuan dengan Hongaria yang menolak usulan tersebut.
Sejumlah ahli memprediksi harga minyak masih berpotensi menguat terbatas lantaran pasar sebelumnya telah memperhitungkan kendala pasokan.
"Hampir setiap anggota UE menyetujui larangan tersebut. Ini menunjukkan bahwa pasar sudah menetapkan harga menyusul sanksi oleh UE dan ke depan akan lebih sedikit minyak dari Rusia yang mengalir ke Eropa tahun ini," kata Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes, dikutip dari Reuters, Senin (30/5).
"Saya pikir pasar akan mencermati lebih banyak permintaan Asia melalui China, juga kekhawatiran yang mencolok lain seperti meroketnya harga bahan bakar yang dapat mengganggu permintaan permintaan saat musim panas," tambah Innes.
Permintaan dari China diperkirakan akan meningkat setelah pelonggaran pembatasan Covid-19.
Shanghai telah mengumumkan berakhirnya lockdown, dan akan memungkinkan sebagian besar orang di kota terbesar China untuk meninggalkan rumah mereka dan mengendarai mobil mulai Rabu (1/6).
Di sisi produksi, OPEC+ diproyeksikan akan tetap berpegang pada kesepakatan tahun lalu saat mengadakan pertemuan pada Kamis (2/6), dengan kenaikan produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari (bph).
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait