SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjadikan pertanian di Indonesia lebih baik dan produktif.
Salah satu cara yakni dengan memfasilitasi akses petani terhadap program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian.
Hal itu karena pemerintah menilai bahwa petani akan jauh lebih produktif apabila dapat terbantu permodalannya dalam bertani.
Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti mengatakan, KUR dinilai memiliki peranan penting untuk mengurangi beban petani di awal masa tanam.
"Pemerintah juga perlu mengurangi beban petani terhadap besaran biaya input pertanian dengan memberikan dukungan kepada petani berupa fasilitasi kepada perbankan atau lembaga penyalur KUR lainnya untuk mengakses KUR pertanian dan juga memastikan ketersediaan jaringan irigasi pertanian yang baik," katanya, Selasa (24/5).
Menurutnya, peranan penyuluh pertanian pun dinilai cukup penting, karena masih terdapat para petani yang mungkin belum memiliki informasi yang cukup mengenai manfaat dan tata cara mengakses KUR pertanian.
"Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, disini peran penyuluh pertanian sangat vital untuk membimbing para petani tentang tata cara memperoleh KUR pertanian," ujarnya.
Dia mengatakan, KUR yang memiliki banyak manfaat dalam membantu permodalan petani dapat menjauhi para petani tersebut dari meminjam modal dengan bunga yang tinggi oleh para rentenir.
"KUR pertanian dapat membantu petani untuk memperoleh modal dalam memulai usaha tani dan juga membantu petani untuk terhindar dari jeratan hutang rentenir yang dapat membebani para petani," ujar Prof Sucihatiningsih
Terjadinya pembatasan pupuk subsidi pun menjadi perhatian penting Prof Sucihatiningsih, dalam jumlah pupuk yang terbatas ini petani meski dapat mencari alternatif dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
"Kemandirian para petani untuk menyediakan kebutuhan pupuk organik secara mandiri melalui pembuatan pupuk organik dengan cara pengolahan limbah ternak. Hal ini sekaligus menjadi peluang untuk dapat diimplementasikan pertanian terintegrasi supaya tercipta sirkular ekonomi yang dapat meningkatkan efisiensi pertanian," katanya.
Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan telah memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian melalui dana KUR.
Syahrul berharap program KUR juga dapat mendongkrak kinerja pertanian khususnya di tahun anggaran (TA) 2022 seiring dengan upaya penguatan produksi pangan, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian tersebut.
"Kami selalu bersoal dengan anggaran. Oleh karena itu tadi ada kesepakatan kami bahwa anggaran Kementan 2022 harus bisa terakselerasi dengan daya produktivitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan KUR yang digulirkan Presiden Joko Widodo untuk dimanfaatkan di bidang pertanian," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait