Cape Heritage Museum Jadi Simbol Kedekatan Indonesia-Cape Town, Afrika Selatan

Tudiono
Menyusuri Kedekatan Indonesia-Cape Town melalui Cape Heritage Museum (Foto:Konjen RI Cape Town Tudiono

CAPE TOWN, iNewsJatenginfo.id - Konsul Jenderal Republik Indonesia Cape Town, Tudiono melakukan kunjungan ke Cape Heritage Museum yang terletak di Castle of Good Hope, Cape Town-Afrika Selatan, pada Kamis 16 Mei 2024. Pada kunjungan tersebut Konsul Jenderal yang didampingi Faiez Maulana Kooordinator Fungsi Protokol Konsuler dan staf Pensosbud diterima oleh Mr. Igshaan Higgins, kurator sekaligus salah satu founder Cape Heritage Museum.

Dia turut mendirikan dan melestarikan budaya dan sejarah Afrika Selatan melalui Cape Heritage Museum.

Walaupun gedung museum terbilang tidak terlalu besar, koleksinya yang cukup komplit dari berbagai latar belakang menjadikan Cape Heritage Museum mendapatkan penghargaan sebagai tujuan wisata edukasi favorit dari National Heritage Council South Africa dua tahun berturut-turut pada 2022 dan 2023.

Cape Heritage Museum memiliki banyak cerita dengan berbagai latar belakang di dalamnya. Berbagai cerita Afsel terkait dengan suku-suku asli Afsel Khoisan dan Xhosa, Inggris, Belanda, India, , Melayu, Arab, Perancis, dan sebagainya ada di museum ini. 

Cape Heritage Museum juga menyimpan barang-barang bersejarah mengenai kedatangan orang-orang Indonesia di Cape Town. Dimulai dari Syekh Yusuf al Makassari yang datang sebagai tahanan perang dari VOC. Dia diasingkan dari Indonesia ke Cape Town Afrika Selatan pada tahun 1694 menggunakan kapal Voetboog sama 49 orang lainnya. Kemudian dia memilih menghabiskan sisa umurnya untuk berdakwah di Afrika Selatan. 

Selanjutnya, Tuan Guru dari Tidore yang diasingkan ke Cape Town Afrika Selatan pada 1780. Sama halnya dengan Syekh Yusuf, Dia juga memilih untuk menghabiskan sisa umurnya untuk menetap dan berdakwah di Afrika Selatan hingga 1807.

Cape Heritage Museum juga menyimpan foto-foto cetakan tokoh-tokoh terkenal seperti Muhammad Ali, Martin Luther King Jr, Muammar Gaddafi, Fidel Castro, Vladimir Putin, Recep Tayyip Erdoğan, dan tokoh terkenal lainnya. Banyak tokoh-tokoh tersebut dikenang karena dukungannya terhadap Afsel khususnya dalam menentang kolonialisme.

Namun, Konjen RI belum melihat foto-foto tokoh-tokoh Indonesia seperti Presiden Soekarno yang menggelorakan perlawanan bangsa-bangsa Asia Afrika menentang penjajahan. Selain itu, foto Presiden Suharto dengan Nelson Mandela saat itu menghadiahi baju batik yang selanjutnya terkenal menjadi madiba -batik ala Afsel.

Higgins mencatat dan berjanji akan segera memasang foto Presiden Soekarno. Higgin juga akan menyimpan pernyataan Presiden Soekarno yang sangat bersejarah mengenai dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina untuk kemerdekaan : "As long as the freedom of Palestine has yet to be returned to the Palestinians, then it will forever be for Indonesia to stand in defiance against the occupation by Israel."

Higgins juga akan memasang foto Presiden Soeharto dan pemimpin Afsel Nelson Mandela pada tahun 1990 saat dia mengunjungi Indonesia sebagai wakil ketua organisasi Kongres Nasional Afrika. Saat kembali ke Indonesia sebagai presiden Afrika Selatan pada 1997, Dia mengenakan baju batik suvenir dari Presiden RI.  Sejak itu dia sering mengenakan batik mulai dari kunjungan PBB hingga pakaian kebesaran. 

Terkait benda budaya, di antara banyak artefak yang dipamerkan, terdapat wayang, patung-patung khas Indonesia, dan berbagai benda budaya lainnya yang menunjukkan hubungan historis antara Indonesia dan Afrika Selatan. 

Mr. Higgins menjelaskan dengan detail asal-usul benda-benda tersebut, menyoroti tokoh-tokoh bersejarah seperti Syekh Yusuf al Makassari dan Tuan Guru dari Tidore yang memiliki peran penting dalam menyebarkan Islam di Afrika Selatan serta menghubungkan kedua bangsa.

Rencananya, museum akan diperkaya dengan wajah Indonesia termasuk termasuk batik. Pada kunjungan tersebut, dijajaki potensi yang bisa dikerjasamakan di bidang budaya dan pariwisata termasuk kemungkinan kerja sama antar musium.

Higgins tertarik untuk berkunjung ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti Lombok, Tidore, Makassar, dan Surabaya untuk memperkuat hubungan antar masyarakat yang telah memiliki akar sejarah yang kuat dengan Cape Town.

Banyak wisatawan dari Cape Town tertarik mengunjungi kota-kota tersebut karena nenek moyangnya berasal dari daerah tersebut, tetapi informasi pariwisata mengenai tempat-tempat itu masih sangat minim. Upaya untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia di Afrika Selatan dapat membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network