CIBINONG, iNewsJatenginfo.id - Baru selesai masa pemeliharaan proyek Penataan Sparator (Taman) Jalan Tegar Beriman di Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Jawa Barat yang memakai APBD Kabupaten Bogor TA 2022 senilai Rp3,5 miliar sudah ditimpa Proyek Pembangunan Drainase Lingkungan di Jalan Tegar Beriman (Simpang CCM-Simpang MCD).
Akibatnya sejumlah tanaman hias yang ditanam disisi kanan maupun kiri di sepanjang Jalan Tegar Beriman oleh PT Sutmarindo Jaya Mandiri selaku kontraktor proyek Penataan Sparator (Taman) Jalan Tegar Beriman rusak akibat pekerjaan pembuatan sumur resapan Proyek Pembangunan Drainase yang hanya bernilai Rp931 juta.
Dimana sebelumnya proyek Tahun Anggaran 2022 soal Penataan Sparator (Taman) Jalan Tegar Beriman pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor dikerjakan PT Sutmarindo Jaya Mandiri selaku kontraktor dengan nilai Rp3,5 miliar.
Sedangkan proyek Pembangunan Drainase Lingkungan di Jalan Tegar Beriman (Simpang CCM-Simpang MCD) TA 2023 pada Dinas PUPR dikerjakan CV Bogatalla dengan anggaran Rp931 juta.
Plang proyek Penataan Sparator (Taman) Jalan Tegar Beriman di Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong. Foto iNews.id
Jika dilihat di lokasi sparator banyak tanaman hias atau kembang yang layu dan mati. Sementara hasil pekerjaan sumur resapan juga kurang rapi dimana sisa galian tanah merah masih berserakan.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analisis (CBA) Uchok Sky Khadafi tumpang tindihnya kedua proyek di Kabupaten Bogor tersebut karena tidak ada perencanaan yang baik dan terkoordinasi antara kedua dinas tersebut baik PUPR maupun DPKPP.
Dimana mereka (Dinas PUPR maupun DPKPP) hanya mengandalkan progmam masing-masing. Jadi ini namanya merupakan ego sektoral yang bisa merugikan keuangan negara terutama uang pajak rakyat yang habis gara-gara proyek yang dikerjakan sia sia atau kurang bermanfaat bagi masyarakat," kata Uchok Sky Khadafi.
Adanya ego sektoral ini, kata Uchok, adalah tanggung jawab Bupati Bogor Iwan Setiawan sebagai kepala Daerah.
"Harusnya tidak terjadi tumpang tindih proyek tersebut. Biar uang negara tidak rugi. Selain itu ini menandakan dinas terkait kurang efesien dan tidak efektif dalam menggunakan anggaran," tandas Uchok.
Sementara Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor Soebiantoro ketika dikonfirmasi ke kantornya, Kamis (2/11/2023) tidak berada di tempat. Adapun ketika dikirimi WhatsApp (WA) juga tidak merespon.
Sedangkan Kabid Prasarana Sarana dan Utilitas Umum Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bogor Nunung Toyibah ketika dikonfirmasi melalui ponselnya baik melalui pesan maupun telepon tidak menjawab.
Editor : Iman Nurhayanto